SPSS- Statistical Program for Social Science merupakan paket program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik. Dengan SPSS kita dapat membuat laporan berbentuk tabulasi, chart (grafik), plot (diagram) dari berbagai distribusi, statistik deskriptif dan analisis statistik yang kompleks. SPSS adalah sebuah sistem yang lengkap, menyeluruh,
Download Free PDFDownload Free PDFMembuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Muhammad Jainuri
Berbedadengan cara buat grafik di word dari awal, langkah untuk mengedit data jauh lebih mudah. Source: 1.bp.blogspot.com. Cara membuat chart di word atau sering cara membuat diagram batang, lingkaran dan garis menggunakan aplikasi microsoft word 2007 pdf. Source: gramsci-monument.com.
SPSS adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat analisis statistika. SPSS dipublikasikan oleh SPSS Inc. SPSS Statistical Package for the Social Sciences atau Paket Statistik untuk Ilmu Sosial versi pertama dirilis pada tahun 1968, diciptakan oleh Norman Nie, seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University, yang sekarang menjadi Profesor Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford dan Profesor Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago. SPSS adalah salah satu program yang paling banyak digunakan untuk analisis statistika ilmu sosial. SPSS digunakan oleh peneliti pasar, peneliti kesehatan, perusahaan survei, pemerintah, peneliti pendidikan, organisasi pemasaran, dan sebagainya. Selain analisis statistika, manajemen data seleksi kasus, penajaman file, pembuatan data turunan dan dokumentasi data kamus metadata ikut dimasukkan bersama data juga merupakan fitur-fitur dari software dasar SPSS
CaraMembuat Grafik Boxplot di SPSS - FAQIRILMU.COM. Berikut ini langkah-langkah membuat grafik Boxplot: 1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialogs, terus klik Boxplot sehingga akan muncul kotak dialog dengan nama grafik Boxplot.. 2. Pilih Clustered untuk membandingkan ketiga variabel penjualan pada boxplot; sedangkan untuk metode pengolongan
Selain Anda dapat membuat grafik melalui Legacy Dialog SPSS, Anda dapat juga membangun grafik melalui Chart Builder. Chart Builder merupakan fasilitas membangun grafik melalui galeri chart atau pembagian individual. Pada galeri chart terdapat banyak pilihan tabel, Anda tinggal pilih sesuai keinginan. Pada Chart Builder Anda tinggal melakukan drag and drop pada Canvas. Canvas merupakan area pada kotak dialog Chart Builder, tempat Anda membangun contoh, Anda ingin membuat grafik batang stacked tiga dimensi yang menginformasikan variabel Penjualan 01, 02, dan 03 berdasarkan variabel Area Penjualan dan Tipe kendaraan. File data penjualan dapat dilihat seperti gambar dibawah ini. Data Penjualan Kendaraan Lalu bagaimana cara membuat grafik batang 3 dimensi di SPSS? OK langsung aja kita ke langkah-langkahnya1. Klik Graphs, lalu pilih Chart Builder, sehingga muncul kotak dialog Chart Pilih macam grafik Gallery, tetapkan stacked bar, dan pilih bentuk. Bentuk tersebut akan muncul pada Selanjutnya isi variabel-variabel pada Canvas. Pada X-Axis, masukkan variabel Area Penjualan. Pada Z-Axis, masukkan variabel Tipe Pada Y-Axis, masukkan variabel Penjualan 01, 02, dan 03. Ubah nilai default Mean menjadi Sum melalui kotak dialog Element Properties. pada contoh ini menggunakan Sum, Anda bisa pilih sesuai keperluan.5. Pada kotak Edit Properties of pilih Bar1, di bagian Statistics pilih variabel-variabel yang akan diubah nilai default-nya. Pilih tk_jual01, dan pilih nilai Sum. Selanjutnya tekan tombol Apply. Lakukan dengan cara yang sama untuk variabel tk_jual02, dan Langkah terakhir klik OK. Maka akan muncul output seperti gambar dibawah ini. Hasil Grafik Batang 3 Dimensi Baca juga Cara Membuat Grafik di SPSSAnda juga dapat melihat tutorial cara membuat grafik batang 3 dimensi dalam bentuk video di bawah artikel tentang Cara Membuat Grafik Batang 3 Dimensi di SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.
BelajarSPSS dan Statistika Saturday, September 29, 2012 Grafik Garis Multiple Untuk membuat grafik garis multiple, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Klik menu Graphs > Legacy Dialogs > Line 2. Pada kotak
Postingan populer dari blog ini Analisis Crosstab dengan SPSS [Uji Chi-Square dan Correlation] Cara Analisis Crosstab Menggunakan SPSS Pada artikel ini, Kita akan belajar analisis crosstabs menggunakan SPSS. Silahkan baca artikel ini sampai selesai ya, agar paham apa itu analisis crosstabs. Pada SPSS, analisis crosstab merupakan bagian dari statistik deskriptif . Lalu apa kegunaan analisis crosstabs? Analisis crosstab merupakan alat analisis untuk mendeskripsikan data dalam bentuk kolom dan baris. Selain itu digunakan untuk memeriksa hubungan antar variabel kategori nominal atau ordinal. Analisis crosstab ini dibagi menjadi 2 bagian Analisis Crosstab â Chi Square Analisis Crosstab â Correlations Lalu apa perbedaannya? Ok, kita langsung ke yang pertama, analisis Crosstab â Chi Square A. Analisis Crosstab Chi-Square Analisis Crosstab Chi-Square ini merupakan teknik analisis untuk melihat hubungan antar variabel data nominal. Syarat uji chi-squre ini variabel yang akan kita uji harus data nominal. Langsung aja ke contoh kasus, Suatu perusahaan mengamati apakah pelayanan karya Cara Membuat Grafik di SPSS Grafik Batang Cara Membuat Grafik di SPSS Grafik Batang Grafik berperan untuk pengorganisasian data sehingga apabila data tersebut disajikan dalam grafik, maka akan memberikan informasi yang lebih bermakna. Dengan adanya grafik maka orang akan lebih mudah memahami data dan informasi yang terkandung didalamya. SPSS memiliki tiga fasilitas untuk membangun grafik, yaitu melalui Legacy Dialogs, Chart Bulder, dan Graphboard Template Choosher. Anda dapat membuat berbagai jenis grafik melalui fasilitas tersebut. Pada artikel ini akan membuat grafik melalui Legacy Dialogs. Membuat grafik melalui Legacy Dialogs SPSS Ada sebelas fasilitas apabila Anda ingin membuat grafik melalui Legacy Dialogs. Fasilitas grafik pada Legacy Dialogs yaitu, Bar, 3-D bar, Line, Area, Pie, High-Low, Boxplot, Error Bar, Population Pyramid, Scatter/Dot, dan Histogram. Pilihan grafik pada Legacy Dialogs Pada artikel ini akan dikupas beberapa fasilitas tersebut sehingga Anda memiliki gambaran yang jelas. Data yang digunakan untuk Cara Input data SPSS Dari Excel Cara input data Dari File Excel ke SPSS Pada artikel sebelumnya kita sudah belajar cara memasukkan/ input data secara manual di SPSS . Pada artikel ini, kita akan belajar cara input data dari file Excel ke SPSS. IBM SPSS dapat membuka file data dengan format lain. Apabila Anda sudah terlanjur membuat data menggunakan Excel, maka tidak perlu cemas karena SPSS mampu memasukkan data dari format Excel. Ketentuan input data SPSS dari Excel Sebelum Anda import atau input data ke SPSS dari file Excel maka untuk mempermudah, dilakukan beberapa pengaturan penulisan pada file Excel. Berikut ini beberapa ketentuan dalam input data dari file Excel ke SPSS. 1. Pada spreadsheet Excel harus berisi satu baris nama variabel di bagian atas, di baris pertama. 2. Penulisan data harus dimulai dari kolom pertama, baris kedua pada spreadsheet Excel berada tepat dibawah baris nama variabel 3. Selain dari data utama harus dihapus misalnya teks tambahan, grafik, tabel Dibawah ini merupakan ta Pengertian Data View dan Variabel View SPSS serta Fungsinya Pengertian Data View dan Variabel View serta Penggunaanya pada SPSS IBM SPSS mempunyai dua lingkungan kerja yaitu data view dan variabel view. Untuk pembahasan yang pertama kita ke Data View dulu, setelah itu baru ke Variabel View. A. Data View Data View merupakan tampilan lembar kerja SPSS sebagai tempat kita memasukkan data hasil pengamatan. Data View pada SPSS menampilkan setiap baris sebagai suatu kasus case dan setiap kolom merepresentasikan suatu variabel. Berikut ini penjelasan mengenai variabel dan kasus yang terdapat pada data view. 1. Kasus case Kasus case pada SPSS merepresentasikan suatu hasil pengamatan terhadap suatu objek, dapat berupa pengamatan berdasarkan observasi atau eksperimen. Banyaknya kasus pada Data View dapat dilihat pada bagian baris, sedangkan untuk banyaknya variabel dapat dilihat pada bagian kolom. 2. Variabel Variabel merupakan suatu karakteristik yang akan diteliti atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelit Cara Membaca nilai R Tabel dan Download R Tabel Tabel R Pengertian R Tabel Apa yang dimaksud R Tabel? R tabel merupakan sebuah tabel angka yang biasa dipakai untuk melakukan uji validitas suatu instrumen penelitian. Fungsi R Tabel Berdasarkan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa r tabel ini mempunyai fungsi untuk melakukan suatu pengujian terhadap instrumen penelitian agar mengetahui apakah instumen penelitian tersebut valid atau tidak. Dibawah ini merupakan R tabel. Gambar Tabel R R Tabel Mau mendownload R tabel? Silahkan melalui link dibawah ini. DOWNLOAD R Tabel Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Validitas Pearson Ada beberapa cara dalam mengambil keputusan uji validitas. Cara yang pertama dengan menggunakan r tabel dan cara kedua dengan menggunakan nilai signifikansi . Berikut ini pedoman pengambilan keputusan uji validitas SPSS Membandingkan Nilai r Hitung dengan Nilai r Tabel Jika nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan kuesioner valid Jika nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan kuesione
Caramembuat tabel di komputer dengan Microsoft Word. 1. Open (buka) lembar kerja Microsoft Word anda di komputer Tidak hanya grafik dan diagram yang dapat terintegerasi dengan Microsoft Excel. Ternyat di word kita bisa memasukkan beberapa kolom di Excel sehingga akan mempermudah kita dalam proses perhitugan. Dengan mengeklik menu
Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS Uji linearitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis korelasi dan analisis regresi linear model regresi. Sebuah model regresi dikatakan baik atau memenuhi persyaratan apabila ada hubungan yang linear antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Linearitas dimaknai sebagai hubungan antar variabel seperti garis lurus atau membentuk pola garis linear. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan yang linear antar variabel ini dapat dilakukan dengan teknik grafik scatter-plot. Hubungan linear antara variabel independent dengan variabel dependent dapat bersifat positif atau negatif. Hubungan positif disebut juga dengan hubungan searah. Hubungan positif antar variabel bermakna bahwa jika variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent juga akan mengalami peningkatan. Sementara, hubungan negatif disebut dengan hubungan tidak searah. Hubungan negatif antar variabel memiliki arti bahwa jika variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent akan mengalami penurunan. Atau sebaliknya jika variabel independent mengalami penurunan maka variabel dependent akan mengalami peningkatan. Adapun contoh grafik scatter plot yang menunjukkan arah hubungan linear yang bersifat positif dan negatif antara variabel independent dengan variabel dependent dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Positif Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear dan positif antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y. Hubungan positif ini dapat bermakna bahwa jika Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar akan meningkat pula. Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Negatif Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kanan bawah naik ke kiri atas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear dan negatif antara variabel Stres Kerja X dengan variabel Kinerja Pegawai Y. Hubungan negatif ini berarti bahwa jika Stres Kerja mengalami peningkatan maka Kinerja Pegawai akan mengalami penurunan dan sebaliknya. Dasar Pengambilan Keputusan Uji Linearitas Grafik Scatter Plot Menurut Singgih Santoso 2014 355, asumsi atau persyaratan linearitas dalam model regresi dikatakan sudah terpenuhi jika terdapat pola yang jelas dari ploting data untuk menunjukkan arah hubungan positif atau negatif. Sementara jika ploting data tidak membentuk pola yang jelas, maka asumsi linearitas tidak terpenuhi. Contoh Soal Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dalam Penelitian Ada sebuah penelitian berjudul âPengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Juwiring tahun 2019â. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel minat belajar X berpengaruh terhadap variabel prestasi belajar Y. Adapun data variabel minat belajar X di peroleh dari penyebaran kuesioner atau angket kepada siswa atau responden. Sementara data variabel prestasi belajar Y diperoleh dari skor rata-rata nilai raport siswa pada semester 1. Adapun data tabulasi penelitian untuk kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. [Download data excel, input-output SPSS untuk latihan] Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal artikel ini, bahwa syarat atau asumsi penggunaan analisis regresi linear sederhana untuk pengujian hipotesis salah satunya adalah terdapat hubungan yang linear antara variabel minat belajar X dengan variabel prestasi belajar Y. Adapun proses atau langkah-langkah uji linearitas menggunakan grafik scatter plot dengan SPSS adalah sebagai berikut. Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS 1. Buka program SPSS dalam praktek kali ini saya menggunakan SPSS versi 21 lalu klik Variable View. Selanjutnya pada baris pertama kolom Name tuliskan âMinatâ. Pada bagian Label tuliskan âMinat Belajar Xâ. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Berikutnya pada baris kedua kolom Name tuliskan âPrestasiâ. Pada bagian Label tuliskan âPrestasi Belajar Yâ. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Untuk properti lainnya biarkan tetap default. Tampak di layar. 2. Langkah selanjutnya klik Data View. Maka di layar tampak ada dua variabel dengan nama Minat dan Prestasi. Kemudian masukan data variabel Minat Belajar dan Prestasi Belajar ke SPSS dengan cara entri satu persatu nilai atau skor perolehan masing-masing siswa atau dengan bisa cara copy paste dari tabulasi data yang terdapat dalam file excel. Tampak di layar. 3. Jika data sudah terinput dengan benar ke SPSS, langkah selanjutnya klik menu Graphs â Legacy Dialogs â Scatter/Dot⌠4. Maka muncul kotak dialog âScatter/Dotâ. Selanjutnya pilih Simple Scatter lalu klik Define. Tampak di layar. 5. Maka muncul kotak dialog âSimple Scatterâ. Selanjutnya masukkan variabel Minat Belajar X ke kolom X Axis. Berikutnya masukkan variabel Prestasi Belajar Y ke kolom Y Axis. Tampak di layar. 6. Lalu klik Ok untuk mengakhiri perintah. Maka muncul output SPSS dengan judul âGraphâ. Selanjutnya kita tinggal menginterpretasikan makna dari output tersebut. Interpretasi Output Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dengan SPSS Berdasarkan output âGrafik Scatter Plotâ di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang linear dan positif antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y. Hubungan positif ini berarti jika Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar siswa akan meningkat pula. Karena terdapat hubungan yang linear antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y maka salah satu asumsi atau persyaratan untuk model regresi dalam penelitian di ini sudah terpenuhi. Informasi Tambahan kelemahan penggunaan grafik scatter plot untuk mendeteksi hubungan linear antar variabel terletak pada subjektifitas penafsiran dari hasil atau grafik yang ada. Bisa saja sebuah grafik scatter plot sebenarnya tidak menunjukkan adanya hubungan yang linear, akan tetapi peneliti tetap beranggapan bahwa grafik scatter plot menunjukkan adanya hubungan yang linear. Oleh karena itu diperlukan alternatif uji lain untuk mendeteksi pola hubungan antar variabel tersebut apakah memang linear atau tidak linear. Salah satu caranya yang paling akurat untuk mendeteksi linearitas antar variabel adalah menggunakan uji signifikansi sig. deviation from linearity. Adapun langkah-langkah uji tersebut dapat di simak pada panduan berikut Cara Uji Linearitas Statistik nilai Sig. Deviation from Linearity dengan SPSS Demikian pembahasan kita pada kesempatan kali ini mengenai cara melakukan uji linearitas menggunakan grafik scatter-plot pada model regresi linear sederhana dengan program SPSS. Selanjutnya, jika ada pertanyaan terkait materi di atas jangan sungkan untuk bertanya melalui kolom komentar di bawah ini. Terimakasih atas perhatiannya, selamat bekerja semoga sukses dan lancar untuk tugas akhir anda. [Kata Kunci Pencarian Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS, Langkah-langkah Uji Linearitas dengan Gambar Grafik Scatter-Plot berserta Interpretasi atau Penjelasan Output SPSS, Uji Asumsi Linearitas pada Model Regresi Linear Menggunakan Teknik Grafik Scatter Plot dengan Program SPSS versi 21] â [Singgih Santoso. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta PT Elex Media Komputindo] VIDEO Uji Linearitas Scatter-Plot dengan SPSS Serta Interpretasi
Caramembuat r tabel di spss ~ Berarti semua sudah VALID lanjutkan ke reliabilitas. Adapun langkah-langkah cara membuat tabel distribusi frekuensi dan analisis statistik deskriptif dengan program SPSS adalah sebagai berikut. Your Cara membuat r tabel di spss images are ready in this website. Cara membuat r tabel di spss are a topic that has
Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS Analisis statistik deskriptif berguna untuk memaparkan atau menggambarkan data-data atau angka-angka dalam bentuk ringkasan supaya lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Ada berbagai macam teknik yang dapat dilakukan untuk menyajikan hasil analisis statistik deskriptif ini, salah satunya adalah dengan membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi. Diagram batang berguna untuk menunjukkan angka-angka yang dinyatakan dalam bentuk gambar persegi panjang. Secara umum diagram batang memberikan informasi mengenai gambaran perkembangan dari nilai-nilai dalam suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Sementara, distribusi frekuensi merupakan susunan data atau angka-angka berdasarkan kategori tertentu yang disajikan dalam bentuk daftar atau tabel ringkasan. Contoh Kasus Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Pada panduan sebelumnya kita telah menghitung nilai selisih antara data pretest dan posttest atau nilai N-gain score untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan program SPSS agar lebih jelas, anda dapat melihat terlebih dahulu panduan sebelumnya tentang Cara Menghitung N-Gain Score Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS. Adapun ringkasan hasil perhitungan nilai n-gain score tersebut dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. Keterangan kelas eksperimen dipakai untuk mengukur efektivitas penggunaan metode cooperative learning sedangkan kelas kontrol dipakai untuk mengukur efektivitas penggunaan metode konvensional learning terhadap hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019. Sebagai contoh pada kesempatan kali ini kita akan mempraktekkan langkah-langkah atau cara membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi dari nilai n-gain score untuk kelas eksperimen saja. Langkah pertama terlebih dahulu kita perlu melihat kembali rumus kategori tafsiran efektivitas n-gain score sebagai berikut. Berikutnya adalah membuat pengelompokan data perolehan n-gain score untuk masing-masing siswa dalam hal ini ada 11 orang siswa berdasarkan rumus kategori tafsiran efektivitas n-gain score di atas. Nilai pengelompokan data inilah yang nantinya akan kita pakai dalam proses analisis deskriptif dengan SPSS. Untuk siswa yang memperoleh nilai n-gain score 76% dibuat kode pengelompokan 4. Adapun nilai pengelompokan n-gain score untuk kelas eksperimen dapat kita lihat pada gambar tabel di bawah ini. [Download Data-Input SPSS] Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS 1. Pertama buka program SPSS lalu klik Variable View, untuk mengisi properti variabel dapat mengikuti gambar berikut. 2. Jika proses input data sudah dilakukan dengan benar, maka tampak di layar Variable View sebagai sebagaimana gambar di bawah ini untuk latihan sebaiknya anda download terlebih dahulu data di atas. 3. Selanjutnya klik Data View, lalu masukkan atau ketikan data Pengelompokan ke kolom yang tersedia. Tampak di layar. 4. Kemudian dari menu utama SPSS klik Analyze â Descriptive Statistics â Frequencies⌠5. Maka muncul dialog âFrequenciesâ selanjutnya masukan variabel Kelas Eksperimen [Pengelompokan] ke kotak Variables, berikan tanda centang V pada bagian Display frequency tables, kemudian klik Statistics⌠6. Maka muncul dialog âFrequencies Chartsâ, pada bagian âCharts Typeâ pilih Bar charts, lalu pada bagian âChart Valuesâ pilih Frequencies, kemudian klik Continue⌠7. Klik Ok untuk mengakhiri perintah, maka akan muncul output SPSS yang selanjutnya kita interpretasikan. Interpretasi Tabel Output SPSS âFrequenciesâ Berdasarkan output âStatisticsâ di atas, diketahui nilai N Valid adalah 11, artinya jumlah responden yang di masukkan ke SPSS adalah 11 orang siswa. Kemudian dalam output âKelas Eksperimenâ bagian Frequency dan Percent diketahui ada 6 atau 54,5% siswa yang mendapatkan nilai gain score <40%. Selanjutnya ada 2 atau 18,2% siswa yang mendapatkan nilai gain score 40-55%. Terakhir ada 3 atau 27,3% siswa yang mendapatkan nilai gain score 56-75%. Gambar Output Diagram Batang Keterangan gambar di atas menunjukkan distribusi frekuensi nilai gain score dalam bentuk diagram batang penafsirannya sebagaimana yang terdapat dalam tabel distribusi frekuensi di atas. Demikian pembahasan mengenai cara membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi nilai n-gain score dengan program SPSS, semoga panduan di ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih telah berkenan mampir disini. [Kata Kunci Pencarian Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS, Langkah-langkah Uji Distribusi Frekuensi dan Uji Diagram Batang menggunakan Program SPSS, Cara Membaca Tabel Frekuensi pada SPSS] VIDEO Cara Membuat Diagram Batang dan Distribusi Frekuensi Gain Score dengan SPSS
rMzL.