DirendahkanTidak Mungkin jadi smpahDisanjung tidak mungkin jadi rembulanMaka jangan risaukan omongan orang
Oleh Khifni NasifPujian adalah pernyataan rasa kagum dan penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah dan sebagainya. Memang wajar jika kita memuji kepada seseorang atas prestasinya atau kebaikan-kebaikanya. Apalagi jika orang tersebut punya hubungan dekat dengan kita, misalnya sahabat, kerabat, orang tua, anak dan sebagainya. Pujian jika dilihat dari objeknya ada dua macam. Pertama untuk diri sendiri kedua untuk orang lain. Pertama, pujian untuk diri sendiri. dalam hal ini Imam An-Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar membagi dua macam hukum memuji diri sendiri 1. Madzmum tercela jika dilakukan untuk membanggakan diri sendiri, menunjukkan keluhuran diri sendiri, serta membedakan dari orang lain dan semacamnya. Allah berfirman dalam Surat An-Najm ayat 31 فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ النجم 31 Dalam tafsir Al-Wajiz potongan ayat tersebut ditafsiri dengan فلا تمدحوا انفسكم ولا تبرئوها من الذنوب “Maka janganlah kalian memuji diri kalian dan jangan merasa bersih dari dosa.” Begitu pula dalam Surat An-Nisa’ 49 الم تر الى الذين يزكون أنفسهم بل الله يزكى من يشاء ولا يظلمون فتيلا النساء 49 Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendakinya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. QS. An-nisa’ 49. Ayat tersebut menggambarkan orang-orang yang memuji terhadap diri dan amal perbuatanya serta merasa diriya suci dan jauh dari kejelekan, sebagaimana orang-orang Yahudi dan Nasrani, bahkan mereka sangat kelewat dalam memuji dirinya sendiri dengan ucapan mereka نحن ابناء الله واحباؤه kita adalah anak-anak Allah dan para kekasihnya. Maha suci Allah dari apa yang mereka ucapkan. 2. Mahbub terpuji jika demi kemaslahatan. seperti amar makruf nahi munkar, mendamaikan antara dua orang yang bertikai, memberikan nasihat, mendidik, dan sebagainya. Dalam hal ini boleh memuji diri sendiri dengan menuturkan kebaikan diri sendiri disertai dengan adanya tujuan kemaslahatan tersebut. Sehingga dengan menutur kebaikan diri sendiri, ucapan atau nasihatnya akan lebih mudah diterima serta lebih meyakinkan orang lain, sebagaimana ucapan nabi Yusuf As terhadap penguasa saat itu yang terekam dalam Al-Qur’an surat yusuf 55 قال اجعلنى خزائن الارض انى حفيظ عليم “Yusuf berkata jadikanlah aku bendaharawan Negara mesir, sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” Nabi Yusuf menyebut kebaikan dirinya di hadapan penguasa agar penguasa tersebut mau mengangkatnya sebagai bendaharawan negara, sehingga Nabi Yusuf bisa menegakkan hukum-hukum Allah serta menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada yang mampu melakukan semua itu melainkan hanya beliau. Begitu pula kisah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika beliau membagikan ghanimah harta rampasan perang, di antara orang munafik ada yang menganggap Rasulullah tidak adil dalam membaginya sehingga Rasulullah berkata والله إني لأمين في السماء أمين في الأرض “Demi Allah sesungguhnya aku adalah sejujur-jujurnya orang di langit dan di bumi.” Di antara sahabat Nabi yang pernah memuji dirinya sendiri dalam rangka ta’lim pendidikan adalah Abu hamid al-Sa’idi. Saat menyampaikan bagaimana shalat Rasulullah kepada para sahabat lain, ia berkata أنا أعلمكم بصلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم “Saya adalah orang yang paling tahu mengenai shalat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.” Kedua pujian untuk orang lain. Imam Al-Ghazali di dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa di antara malapetaka yang disebabkan lisan adalah sebuah pujian. Oleh karena itu memuji kepada orang lain tidak sepenuhnya dianjurkan, bahkan terkadang pujian tersebut dilarang karena bisa menimbulkan dampak negatif yang sangat membahayakan, baik bagi orang yang memuji maupun orang yang menerima pujian. Malapetaka tersebut menurutnya ada enam, yang empat bisa membahayakan orang yang memuji dan yang dua membahayakan orang yang menerima pujian. Bagi orang yang memuji, bahaya atau petaka itu antara lain sebagai berikut Pertama, terkadang dia berlebihan lebay dalam memuji orang lain, sehingga ia terjerumus dalam kedustaan. Kholid bin Ma’dan berkata من مدح إماما أو أحدا بما ليس فيه على رؤوس الأشهاد بعثه الله يوم القيامة يتعثر بلسانه Barangsiapa memuji seorang pemimpin atau seseorang di muka orang banyak dengan sesuatu yang tidak ada padanya, niscaya dibhari kiamat Allah akan membangkitkanya dengan tergelincir disebabkan lisannya. Kedua dia memuji dengan berpura-pura menampakkan rasa cinta atau simpati yang tinggi, padahal sesungguhnya di dalam hatinya tidak. Dalam hal ini dia berbuat hipokrit munafiq serta mencari muka riya. Ketiga dia menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan realita. Sehingga pernyataanya adalah sebuah kebohongan atau bualan belaka. عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أن رجلا ذكر عِنْدَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم – فاثنى عليه رجل خيرا فَقَالَ النبي صلى الله عليه وسلم وَيْلَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ ، ». يقوله مِرَارًا - ان كان احدكم مادحا لا مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ أَحْسِبُ كذا وكذا ، ان كان يرى انه كذالك وحسيبه الله ولا يزكى على الله احدا » رواه البخاري Dari Abdirrahman bin Abi Bakroh dari ayahnya berkata sesungguhnya seorang lelaki disebut di dekat Rasulullah SAW. lalu lelaki yang lain memujinya maka Rasulullah berkata berulang-ulang,“Celaka, kamu telah menebas leher temanmu.” “Jika salah satu di antara kalian harus terpaksa memuji maka hendaklah ia berkata, “Saya kira si fulan demikian kondisinya, jika dia menganggapnya demikian, dan yang mengetahui kondisi sebenarnya adalah Allah dan janganlah menyucikan seseorang di hadapan Allah.. HR. Bukhori. Begitu pula Sayyidina Umar suatu saat pernah mendengar seorang lelaki melontarkan pujian pada orang lain, lalu beliau berkata pada orang tersebut “Apakah kamu pernah bepergian dengannya?” Lelaki tersebut menjawabnya, “Tidak.” “Apakah kamu pernah berinteraksi denganya dalam masalah jual beli dan mu’amalah lainya?” “Tidak.” “Apakah kamu bertetangga denganya di waktu pagi dan sore?” Tanya Umar lagi. “Tidak.” Sayyidina Umar berkata, “Demi Allah yang tiada tuhan selain-Nya kamu tidak mengenal orang tersebut.” Keempat, kadang-kadang dengan pujiannya, dia menyenangkan orang yang dipuji, padahal orang yang dipuji tersebut adalah orang dzalim atau fasik. sedangkan memuji orang dzalim atau orang fasik tidak diperbolehkan. Sebagaimana sabda Rasulullah إن الله تعالى يغضب اذا مدح الفاسق رواه ابن ابى الدنيا والبيهقي Sesungguhnya Allah SWT murka apabila ada orang fasik dipuji. HR. Ibnu Abiddunya dan Al Baihaqi.Adapun dua bahaya atau petaka yang bisa menimpa orang yang dipuji akibat pujian adalah Pertama menculnya sifat takabbur sombong dan u’jub bangga diri pada orang yang di puji, sehingga memandang orang lain berada di bawahnya. Keduanya adalah sifat yang bisa membinasakan. Al-Hasan radliyallahu anh berkata, Suatu saat Sayyidina Umar radliyallahu anh duduk bersama orang-orang, dan beliau memegang sebuah cemeti, lalu tiba-tiba datanglah Jarud bin Al-Mundzir dan salah seorang dari mereka mengatakan, “Orang ini adalah kepala suku Rabi’ah.” Perkataan tersebut didengar oleh Sayyidina Umar ra dan orang-orang disekitarnya termasuk Al Jarud bin Al-mundzir, ketika Al-Jarud mendekati Sayyidina Umar ra beliau memukulnya dengan cemeti. Al-Jarud pun berkata, “Apa yang terjadi antara saya dan engkau wahai Amirul Mukminin? Sayyidina Umar pun menjawab, “Apa yang terjadi antara saya dan kamu? Bukankah kamu mendengar ucapan tadi?” Al-Jarud menjawab, “Iya saya mendengarnya. Lalu Sayyidina Umar berkata, saya khawatir perkataan tadi bercampur dengan hatimu, lalu aku ingin menundukkan kepalamu. Kedua, dengan dipuji kebaikanya, maka dia akan merasa senang, puas dan bangga akan kebaikan tersebut, sedangkan orang yang membanggakan dirinya atas kebaikanya maka dia akan lengah atau teledor dalam beribadah kepada Allah, karena hanya orang yang memandang dirinya masih kurang amal kebaikanyalah yang selalu waspada dan bergegas dalam beribadah kepada Allah. Namun jika pujian tersebut tidak membahayakan baik bagi pelaku maupun penerima pujian, maka pujian semacam itu tidaklah dilarang, bahkan terkadang dianjurkan. Karena itulah Rasulullah Saw pernah memuji sahabatnya antara lain sahabat Abu Bakar dengan ucapanya, “Jikalau iman Abu Bakar dan iman manusia seluruh alam ditimbang niscaya akan lebih berat iman Abu bakar.” Begitu pula pujian yang lain kepada para sahabat lainya. Adapun bagi orang yang dipuji, Imam Al-Ghazali juga mengingatkan agar selalu waspada terhadap pujian dengan menjaga dirinya dari sifat sombong, membanggakan diri, serta menjaga dirinya agar tidak teledor terhadap amal-amal ibadahnya. Dan semua itu tidak dapat tercapai melainkan dengan cara memandang dirinya dengan pandangan hina dan lemah serta merenungkan akibat yang akan timbul seperti lembutnya riya dan bahaya yang lain, sesungguhnya dialah yang mengetahui pada dirinya tentang apa-apa yang tidak diketahui oleh orang yang memujinya. Dan hendaknya orang yang dipuji juga menampakkan ketidaksukaanya saat ia dipuji kepada orang yang memujinya jika pujian tersebut tidak sesuai dengan apa yang ada pada dirinya, Rasulullah bersabda احثوا التراب فى وجوه المداحين “Taburkanlah debu pada wajah orang yang berlebihan dalam memuji.” HR. Abu Dawud Serta hendaknya merasa malu terhadap pujian tersebut. sebagaimana dikatakan pula oleh Imam Atha’illah المؤمن إذا مدح استحيا من الله أن يثنى عليه بوصف لا يشهده من نفسه Orang mukmin sejati adalah apabila mendapatkan pujian dia merasa malu terhadap Allah atas pujian yang diterimanya, jika sifat tersebut tidak dimilikinya sama sekali. Begitu pula jika dia mendapat pujian yang telah terlontar dari mulut orang yang memuji hendaknya pula dia mengucapkan ucapan sebagaimana diucapkan Sayyidina Ali ketika menerima pujian اللهم اغفر لى ما لا يعلمون ولا تؤاخذنى بما يقولون واجعلنى خيرا مما يظنون “Ya Allah ampunilah diriku karena sesuatu yang tidak mereka ketahui, dan janganlah Engkau menyiksa diriku karena apa yang mereka katakana dan jadikanlah diriku lebih baik dari apa yang mereka sangka.” Dari uraian di atas bisa kita pahami bahwa suatu pujian bagaikan pedang bermata dua, yang bisa membahayakan, baik bagi pelaku maupun penerima pujian. Oleh karena itu kita harus bijak dan selektif ketika akan melontarkan pujian dan tidak terlalu murah mengobralnya, karena bisa saja kita sebagai orang yang melontarkan pujian bisa terhindar dari bahaya tersebut di atas, namun belum tentu bagi orang yang kita puji, sehingga maksud hati kita akan mengutarakan penghormatan atau penghargaan pada orang lain tapi justru kenyataanya kita malah menebas lehernya. Wallahu a’lam.
Orangdengan karakter seperti ini sering disebut sebagai orang yang haus pujian. Berikut 5 ciri orang yang haus pujian, yuk simak! 1. Sering Berlebihan dalam Menonjolkan Diri. Berusaha untuk menonjolkan kemampuan yang dimiliki semestinya merupakan hal yang wajar untuk dilakukan. Namun, kita juga perlu mengetahui batasannya.
Setiap manusia terlahir dengan kelebihan masing-masing, dan hal tersebut ada kalanya patut mendapat apresiasi. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pujian. Untuk memberi pujian kepada orang lain, hal pertama yang dibutuhkan adalah ketulusan. Setiap orang pasti senang dipuji, namun mereka juga pasti kecewa apabila pujian yang kita sampaikan jauh bertolak belakang dari kenyataan dan kita tidak benar-benar tulus mengucapkannya. Jika kita ingin memberi pujian pada seseorang untuk membuatnya senang atau untuk menghiburnya, maka carilah hingga ke celah terkecil untuk menemukan kebaikan darinya. Tidak perlu memaksakan pujian yang berlebihan. Kali ini, kita akan membahas tentang ungkapan-ungkapan yang bisa digunakan untuk memberi pujian kepada orang lain dalam bahasa Inggris, beserta ungkapan yang diucapkan saat menerima pujian. Simak. Giving Compliment Memberi Pujian Untuk mengutarakan pujian, pada dasarnya kita bisa menggunakan rumus-rumus di bawah ini. 1. Your + Noun Phrase + is/looks/sounds/tastes + really + Adjective Your dress is really beautiful! Gaunmu indah sekali! Your mom looks so young and fit Ibumu terlihat amat muda dan bugar Your voice sounds amazing Suaramu terdengar hebat Your cooking tastes very delicious Masakanmu terasa sangat lezat 2. I + really + like/love + Noun Phrase I really like your poem Aku sangat suka puisimu I like your new haircut. You look cool. Aku suka rambut barumu. Kamu kelihatan keren I love this cake! You baked it yourself? Aku suka kue ini! Apa kamu membuatnya sendiri? 3. This/That + is + really + Adjective + Noun Phrase This is the best song I’ve listened to this year Ini adalah lagu terbaik yang kudengar tahun ini That’s an awesome painting Itu adalah lukisan yang mengagumkan This is really a great talent Ini benar-benar sebuah bakat yang hebat That is really a breathtaking landscape Itu adalah pemandangan yang sungguh mempesona 4. What a/an + Adjective + Noun Phrase What a lovely house! Rumah yang bagus sekali! What a cute kitten! Anak kucing yang lucu sekali! What an amazing painting Lukisan yang hebat sekali! Kita juga bisa menyampaikan pujian dengan kalimat-kalimat berikut ini. Your voice sounds like an angel Suaramu seperti malaikat You have a pair of beautiful eyes Kamu punya mata yang indah You dance extremely well Kamu menari dengan sangat baik You’re so good at Mathematics Kamu amat pintar Matematika This color looks so good on you Warna ini cocok untukmu How great! Hebat sekali! How cute your son is! Anak laki-lakimu lucu sekali! What a pretty girl you are! Kamu gadis yang amat cantik! That was lit, that was crazy Yang tadi itu keren sekali That was unbelievable Yang tadi itu menakjubkan That’s such a masterpiece Itu adalah karya yang hebat You’ve done great Kamu sudah melakukan hal yang baik, kamu menyelesaikannya dengan baik Very well, great job! Bagus sekali etc Selain itu, dalam memberikan pujian, kita juga bisa menggunakan beberapa idiom. Di bawah ini adalah contoh idiom yang bisa dipakai. You are a smart cookie You are the bomb! You take my breath away You are the cream of the crop You are light years ahead You are out of this world You rock You slay You killed it! That’s my man! Sebagai idiom, kalimat-kalimat tersebut tidak dimaknai secara harfiah. Akan tetapi, kesemuanya memiliki arti serupa dengan “you’re awesome” atau “you’re an amazing person” kamu hebat. Receiving Compliment Menerima Pujian Ketika mendapat pujian, sudah sepatutnya kita memberi jawaban yang baik sebagai bentuk apresiasi atau penghormatan. Normalnya, kita pasti akan merasa senang saat dipuji kan? Maka dari itu, kita bisa membalas pujian dari orang dengan ucapan terima kasih atau kalimat-kalimat di bawah ini. Thanks/Thank you Terima kasih Thank you for saying that Terima kasih sudah mengatakannya I appreciate that Aku menghargainya That means a lot Itu amat berarti That’s really nice/kind of you Kamu baik sekali It’s all because of… Itu semua karena… You too Kamu juga demikian I’m glad you enjoyed/liked it Aku senang kamu menyukainya I’m glad you think so Aku senang kamu berpikiran seperti itu I worked hard on it Aku bekerja keras untuk mewujudkan itu Etc Untuk merespon pujian dari orang lain, hindari ucapan yang kontra dengan pendapat mereka seperi “Not really” Tidak juga, “It’s nothing” Bukan apa-apa, “No, I’m not” Aku tidak seperti it dan sejenisnya, meski dengan maksud merendah sebab hal tersebut agak kurang sopan. Apabila kita merasa agak sulit menerima pujian yang dikemukakan orang lain, kita bisa memberikan respon seperti “Really?”, “Do you think so?”, “Is that so?”, “Wow, you mean that?” dan sebagainya, yang memiliki arti kurang lebih “Benarkah begitu?”. Selain itu, kita bisa juga membalas pujian dari orang lain dengan memberikan pujian kepadanya. Mudah kan? Selamat belajar!
SelanjutnyaMcCelland mengatakan bahwa setiap orang mempunyai keinginan untuk melakukan karya yang berprestasi atau yang lebih baik dari karya orang lain. Dalam pada itu McCelland mengatakan ada tiga kebutuhan manusia, yakni 1) kebutuhan untuk berprestasi, 2) kebutuhan untuk berafiliasi, 3) kebutuhan kekuasaan.
Unduh PDF Unduh PDF Berhasil membuat orang lain kagum atau bahkan merasa hormat dengan Anda? Selamat! Lantas, seperti apa tanggapan yang sebaiknya Anda berikan kepada orang tersebut? Jika Anda kerap merasa kesulitan untuk merespons pujian yang diterima, inilah saat yang tepat untuk mempelajari cara menerima dan menghargai pujian dari orang lain. Kiat yang pertama dan utama, hindari dorongan untuk merendahkan diri atau menyederhanakan kerja keras Anda. Alih-alih, akui pujian tersebut dan ucapkan terima kasih. Toh Anda memang pantas menerimanya, bukan? 1 Cukup katakan “Terima kasih.” Jangan berpikir terlalu rumit atau berusaha mencari makna terselubung dari komentar semua orang. Dengan kata lain, jika seseorang memuji Anda, berikan tanggapan yang paling sederhana yaitu ucapan terima kasih.[1] Misalnya, jika seseorang memuji penampilan Anda, padahal Anda sedang merasa kurang cantik atau tampan, cukup ucapkan, “Terima kasih.” Jangan mencari “makna tersembunyi” atau membuat interpretasi mengenai pujian tersebut untuk menyangkal ketulusannya! Dengan kata lain, terima pujian tersebut sebagaimana adanya. Misalnya, jika seseorang berkata, “Rambutmu bagus sekali hari ini!” jangan menganggapnya sedang berkata secara tersirat bahwa rambut Anda di hari-hari lain tidak bagus. 2 Ekspresikan rasa syukur Anda. Terlepas dari setuju atau tidaknya Anda dengan pujian tersebut, jangan ragu mengucapkan terima kasih karena orang tersebut telah bersedia meluangkan waktunya untuk memuji Anda.[2] Misalnya, jika seseorang memuji perilaku anjing Anda yang sangat penurut, tanggapi pujian tersebut dengan berkata, “Wah, kamu baik sekali. Terima kasih.” 3 Berikan pengakuan jika diperlukan. Jika seseorang memberikan pujian untuk hal-hal yang tidak Anda lakukan sendirian, jangan lupa mengakui kinerja orang-orang yang membantu Anda. Hal ini terutama penting untuk dilakukan ketika Anda menerima pengakuan untuk suatu pencapaian. Ingat, jangan pernah lupa memberikan pengakuan untuk orang-orang yang telah mengontribusikan tenaganya untuk membantu Anda.[3] Misalnya, jika adik Anda membantu menyiapkan makanan yang Anda sajikan untuk tamu, jangan lupa menyebut namanya ketika para tamu yang hadir memuji rasa masakan Anda. Misalnya, Anda bisa berkata, “Terima kasih, tadi Abby membantuku memasak makanan itu. Senang sekali kalau kalian menyukainya.” 4 Kembalikan pujian yang diterima. Salah satu cara yang positif untuk menanggapi pujian seseorang adalah dengan mengembalikannya. Meski Anda tidak harus mengucapkannya saat itu juga, teruslah mengingat pujiannya dan cari aspek positif dari orang tersebut yang juga bisa Anda puji. Amati hal-hal positif yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar Anda dan tunjukkan pengakuan Anda.[4] Biasakan diri untuk mencari hal-hal yang positif dari orang lain dan mengekspresikan kekaguman Anda dengan jujur. Percayalah, semua orang akan merasa bahagia jika kerja keras dan perilaku positifnya diakui oleh orang lain. Oleh karena itu, jangan ragu menunjukkan bahwa Anda menyadari kebaikan hati dan pencapaian mereka. 5 Bersyukurlah. Banyak orang khawatir terlihat terlalu percaya diri atau justru canggung ketika menerima pujian. Kuncinya agar tidak terlihat demikian adalah dengan menerima pujian tersebut sebagaimana adanya. Misalnya, memberikan tanggapan seperti “Aku tahu, terima kasih” dapat terdengar kurang sopan, sekalipun maksudnya adalah untuk mengakui kerja keras Anda. Alih-alih, berusahalah untuk menunjukkan rasa terima kasih dengan hangat dan penuh penerimaan.[5] Misalnya, jika Anda telah bekerja keras untuk mempresentasikan materi dan berhasil melakukannya, tidak perlu menyampaikan seluruh informasi tersebut secara mendetail ketika dipuji. Alih-alih, Anda bisa mengakui kerja keras tersebut dengan berkata, “Terima kasih, aku sudah bekerja keras untuk menyelesaikannya. Senang sekali Anda bisa menikmatinya.” 6 Tunjukkan ekspresi nonverbal yang tepat. Dengan kata lain, tunjukkan seberapa besar penerimaan Anda terhadap pujian yang diterima melalui bahasa tubuh. Tatap mata orang tersebut dan tunjukkan ketertarikan serta keterlibatan Anda melalui ekspresi wajah yang tepat. Secara khusus, jangan menyilangkan tangan di depan dada yang sejatinya mengindikasikan bahwa Anda tidak bisa menerima atau sulit memercayai pujian tersebut.[6] Ketika menerima pujian, senyuman Anda sejatinya sudah cukup menjelaskan seberapa besar rasa terima kasih Anda kepada orang tersebut. 7 Belajarlah menanggapi ejekan berbulu pujian. Beberapa orang gemar memberikan memberikan pujian yang sarkastis untuk menyamarkan ejekannya. Misalnya, Anda mungkin pernah mendengar pujian seperti, “Wah, dekorasi liburanmu boleh juga ya, walaupun uang yang kamu keluarkan sedikit sekali." Menanggapi pujian semacam ini memang sedikit rumit, terutama karena Anda perlu terlebih dahulu mengevaluasi makna yang sebenarnya. Jika mereka hanya mencari perhatian atau simpati, silakan mengabaikannya atau hanya menanggapi aspek yang positif dalam pujian tersebut. Namun, jika mereka terlihat benar-benar tidak bermaksud buruk, cukup ucapkan terima kasih dan pergilah dari hadapannya. Misalnya, salah seorang kerabat mungkin akan memberikan pujian semacam ini untuk mengomentari kehidupan pernikahan Anda. Alih-alih tersinggung, cukup ucapkan, “Terima kasih, Tante Maude!” Jika ternyata mereka hanya ingin mencari perhatian Anda, seperti dengan berkata, “Kamu cantik lho, hari ini. Kenapa sih, nggak mau berpakaian begini lebih sering?” cukup tanggapi aspek yang positif dari kalimat tersebut dengan berkata, “Terima kasih karena kamu sudah menyadarinya.” Iklan 1 Akui kekuatan Anda. Jika hujan pujian kerap membuat Anda merasa malu karena tidak ingin terlihat pamer atau sombong, pahamilah terlebih dahulu bahwa pengakuan tersebut memang layak Anda terima. Menerima pujian tidak merepresentasikan kesombongan! Jika seseorang memuji performa istimewa Anda di sebuah proyek, akuilah bahwa Anda memang telah bekerja keras, dan ucapkan terima kasih karena mereka telah menyadarinya.[7] Misalnya, jika Anda telah bekerja sangat keras untuk menghasilkan materi presentasi yang istimewa dan seseorang berkata, “Wow, presentasimu bagus sekali!” akui usaha Anda dengan berkata, “Terima kasih! Aku memang berusaha keras untuk menghasilkan materi presentasi yang terbaik.” 2 Jangan menegasi pujian yang diterima. Kemungkinan, Anda tergoda untuk menyangkal pujian yang diterima agar terlihat rendah hati. Padahal, dengan mengucapkan kalimat seperti, “Ah, biasa saja, kok,” atau “Nggak perlu dipuji ah, cuma begini, kok,” sejatinya Anda sedang merendahkan diri, merendahkan pujian yang diterima, dan merendahkan orang yang memberikannya! Lagi pula, orang tersebut juga bisa merasa sakit hati ketika pujiannya ditolak.[8] Misalnya, jika seseorang memuji kebersihan rumah Anda, hindari dorongan untuk berkata, “Aduh, ini masih kotor! Aku belum membersihkan rumah selama satu minggu, lho.” Reaksi semacam itu justru dapat membuat mereka sungkan atau bahkan memandang Anda sebagai orang yang jorok. 3 Pandang diri Anda dari kacamata orang lain. Luangkan waktu untuk merefleksikan setiap pujian yang Anda terima. Terlepas dari perasaan atau penilaian pribadi Anda terhadap kebenaran pujian tersebut, berusahalah meluangkan waktu untuk memandang diri Anda dari kacamata orang lain. Kemungkinan besar, Anda akan menemukan sesuatu yang positif dari diri sendiri dan merasa lebih baik setelahnya.[9] Misalnya, jika performa Anda di kantor selalu berbuah pujian, artinya orang lain memang menyadari seberapa istimewanya kinerja Anda. Pahamilah bahwa evaluasi mandiri cenderung lebih “tajam” atau menuntut daripada evaluasi yang diberikan oleh orang lain. Itulah mengapa, jika Anda merasa terus-menerus meragukan pujian yang diterima, kemungkinan besar ada hal yang harus diubah dari proses evaluasi mandiri Anda. 4 Tingkatkan harga diri. Jika mampu menilai diri secara positif, kemungkinan besar pujian dari orang lain ketika menyadari kepositifan yang sama justru akan membuat Anda senang. Itulah mengapa, Anda perlu belajar meningkatkan harga diri untuk mengurangi resistansi diri terhadap pujian.[10] Caranya, berpikirlah positif mengenai diri sendiri dan sadari nilai diri Anda.[11] Misalnya, tuliskan hal-hal yang Anda sukai dari diri sendiri dan baca kembali daftar tersebut kapan pun rasa rendah diri mulai muncul. Iklan Jangan mengubah topik sebelum mengakui pujian yang diterima. Jika orang lain bersedia meluangkan waktunya untuk memuji Anda, kemungkinan besar pujian tersebut memang tulus dan harus disikapi dengan tulus pula. Berikan tanggapan yang singkat, lugas, dan jelas. Tidak perlu berusaha menutupi rasa malu atau canggung dengan puluhan kata yang tidak bermakna! Ingat, Anda memiliki hak yang sama dengan orang lain untuk menerima pujian. Lantas, mengapa harus merasa malu? Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
- ሁኃеտ геቷегθկ
- Еእиሱθбро ጄሰтвубролу мև
- О ኑዦιпаթ е
Apakaitan antara kedua-dua ini adalah, kadang-kala kita merasakan bahawa jika kita mendapat banyak pujian daripada orang sekeliling, kita akan merasa bangga dan merasakan yang diri kita layak untuk mendapat pujian tersebut, tetapi pada saya, setiap pujian itulah yang akan menjatuhkan kita jika kita tak sedar yang setiap pujian itu akan membawa kepada perasaan riak dan takabbur
Jakarta - Pujian merupakan salah satu komponen kehidupan sosial yang paling luar biasa. Jika diberikan dengan benar, mereka dapat menciptakan begitu banyak energi positif sehingga membuat segala sesuatu berjalan dengan mudah. Pujian juga membantu meredakan suasana di sekitar dua orang yang sedang bertengkar. 3 Dampak Baik Saat Memberi Pujian pada Orang Lain Memberi Pujian Dapat Buat Pasangan Makin Cinta Melontarkan Pujian Positif Bantu Didik Anak Berkebutuhan Khusus Namun, perlu diperhatikan, tidak semua pujian yang keluar dari mulut seseorang memiliki tujuan yang sama. Untuk itu, dilansir dari NBC News, Psikoterapis Marcia Naomi Berger menyarankan empat cara berikut untuk memberikan pujian yang baik pada lima cara yang bisa Sahabat Fimela coba agar kondisi kejiwaanmu tidak Harus tulusMemberi tahu seseorang bahwa sepatunya cantik mungkin tampak tidak berbahaya, meskipun menurut Anda sepatu itu jelek. Tetapi sebagian besar waktu, pujian yang tulus akan berdampak lebih positif daripada pujian yang tidak tulus, kata Berger. "Begitu banyak dari apa yang kita katakan dikomunikasikan oleh nada suara dan bahasa tubuh," katanya. Dan kebanyakan dari kita memiliki indra keenam dalam hal mengendus apa yang dikatakan seseorang tidak tulus. Setiap orang memiliki kualitas yang pantas dipuji. Anda hanya perlu memerhatikan dan mengenalinya. “Perhatikan apa yang Anda sukai atau hargai dari orang tersebut,” kata Jadilah spesifikPujian yang bersifat spesifik, yang merujuk pada karakter, perilaku, atau penampilan, kata Berger akan terasa lebih tepat. Mendengar bahwa seseorang berpikir Anda pintar atau baik hati atau cantik memang menyenangkan untuk didengar, tetapi pujian itu berlaku untuk banyak orang. Menyatakan sesuatu yang spesifik menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda tertarik dan memperhatikan. Daripada hanya memberi tahu seseorang bahwa mereka terlihat baik, beri orang itu pujian seperti “Kamu terlihat sangat tampan dengan kemeja biru yang kamu kenakan. Itu cocok dengan matamu.”3. Usahakan pujian itu membuat mereka nyamanTerkadang, ada hal-hal yang dianggap orang sebagai pujian yang sebenarnya tidak pantas untuk diucapkan sama sekali dan akhirnya membuat si penerima merasa tidak nyaman. Pujian yang baik tidak seharusnya memiliki dampak seperti itu. Namun untuk orang dengan harga diri rendah, sebenarnya ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa pujian cenderung tidak diterima dengan baik, jelas Joanne Wood, Profesor Psikologi di University of Waterloo, yang meneliti topik tersebut. “Kesulitan ini tampaknya berasal dari penolakan mereka terhadap informasi yang bertentangan dengan pandangan dunia mereka — orang tampaknya sangat termotivasi untuk mempertahankan pandangan diri mereka, bahkan jika itu negatif.” Jadi, perhatikanlah kalimat Anda dalam memuji Terima pujian dengan anggunDi satu sisi, ada beberapa orang merasa tidak nyaman menerima pujian karena mereka berpikir bahwa menerima pujian sama dengan menyombongkan diri. Padahal itu tidak benar. Pujian adalah tentang berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda. Mempelajari cara menerima pujian dengan anggun sama pentingnya dengan mempelajari cara memberikannya, kata Berger. Lagi pula, menolak pujian adalah cara lain untuk memberi tahu seseorang bahwa mereka salah, atau bahwa pendapat atau perspektif mereka salah. “Ini seperti menolak menerima hadiah dari seseorang,” kata Berger. Jika ragu, ucapan "terima kasih" yang sederhana sudah cukup. Reporter Lianna LeticiaInfografis Bumi Makin Panas, Apa Solusinya?Infografis Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? / Abdillah* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sepertiitulah 5 langkah mudah menjadi murid berprestasi di sekolah. Langkah-langkah di atas dijamin ampuh membuat kalian menjadi murid terpintar di sekolah. Dengan mengikuti kelima langkah tersebut, kalian akan menjadi murid terpopuler di sekolah. Dan jangan lupa, kalian juga harus beretika baik kepada siapapun tanpa terkecuali.
Memberikan pujian adalah salah satu elemen terpenting dalam kehidupan sosial. Hal itu terkadang dapat membuat keajaiban dalam hidup ini. Perhatikan saja orang yang dipuji karena karya atau usahanya, biasanya akan menghasilkan karya dan kerja keras yang lebih hebat. Kita seharusnya mengembangkan kebiasaan untuk memberikan perhatian sama seperti memberikan apresiasi terhadap hal-hal yang baik di sekeliling kita. Memberikan pujian yang tulus dan tidak berpura-pura serta tanpa pamrih akan bisa menjadi cara yang pasti untuk membawa keadaan sekeliling kita menjadi lebih baik. Inilah 5 alasan mengapa kita seharusnya memberikan pujian kepada seseorang 1. Memotivasi. Memuji seseorang menunjukkan bahwa dia sedang dikagumi. Hal itu akan memberikan motivasi kepada orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu lebih baik dari sebelumnya. Andai saja kamu memuji masakan yang Ibumu buat, tentu saja dia akan senang dan membuat makanan untuk mu yang lebih enak. Jika kamu memuji rekan kerja atas kerja keras mereka, mereka akan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik. 2. Menciptakan atmosfir positif. Fokus dengan apa yang baik dan kemudian mengekpresikannya akan mengirimkan efek positif baik kepada orang yang bersangkutan ataupun diri sendiri. Selain itu juga pujian akan membuat kita menjadi pribadi yang optimis. Memuji itu tidak susah asalkan ikhlas, sesuatu yang kecil tanpa usaha keras namun bisa membawa perubahan positif yang besar terhadap sekeliling kita. 3. Menebarkan kasih. Memberikan pujian kepada orang-orang terdekat kita akan menciptakan atmosfir kasih sayang. Bayangkan jika istri tidak pernah memuji akan kepintaran, kebijaksanaan, usaha atau kerja keras suami, atau sebalknya jika suami tidak pernah memuji masakan, kecantikan, penampilan atau pekerjaan rumahmu. Hidup akan terasa membosankan jika tidak ada pujian atau rasa penghargaan. Pujian memainkan peranan penting dalam sebuah hubungan. Pujian membuat ikatan menjadi lebih kuat dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih menyenangkan di mata orang lain. 4. Meningkatkan kepercayaan diri. Memberikan pujian terkadang bisa menjadi sulit. Kita dapat memuji seseorang saat kondisi kita baik ataupun tidak. Tidak dibutuhkan usaha lahiriah tertentu untuk memuji keahlian atau penampilan seseorang tetapi hal kecil ini bisa menambah kepercayaan diri dan kita juga akan mulai merasakan hal luar biasa tentang diri sendiri. Ketika kita memiliki pandangan positif tentang orang lain, kitapun akan memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri. 5. Menghancurkan ego. Kamu berdebat dengan temanmu dan berakhir dengan uneg-uneg di hati. Kamu ingin berbaikan tetapi ada rasa gengsi untuk melakukannya. Cobalah dengan memberikan pujian yang murni dan tulus kepadanya dan kamu akan mendapati ego di hati akan menguap begitu saja. Kita akan punya banyak peluang untuk memberi pujian. Jangan pernah lewatkan kesempatan untuk memuji orang lain. Sebuah pujian yang tulus dan tanpa pamrih akan membawa perubahan baik dalam diri seseorang atau sekeliling kita. Penulis SO
Penelitianini bertujuan untuk meningkatkan: keaktifan dan prestasi belajar mahasiswa dengan penerapan metode simulasi dalam mata kuliah Ekonomika mikro. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. , berjumlah 50 orang mahasiswa yang mengambil mata kuliah ekonomika mikro. Rancangan penelitian melibatkan dosen sebagai peneliti utama
Eugenio Maurengio/Getty ImagesSebagian besar orang memberi pujian dengan tulus. Mereka memuji demi menyenangkan perasaan atau menghargai pencapaian seseorang. Mereka kadang juga melakukannya untuk mempererat hubungan dengan orang tersebut. Sayangnya, kebanyakan orang sulit menerima pujian yang diarahkan kepada mereka. Kalau kamu seperti ini, kamu cenderung malu dan malah menjawab tidak Center for Advanced Research on Language Acquisition di University of Minnesota, orang Amerika menghabiskan dua-pertiga dari waktunya menolak pujian yang mereka dapat. Kita biasanya malah menjelek-jelekkan diri sendiri saat disanjung. Misalnya, ada orang yang bilang “Jaket kamu bagus.” Kita mungkin akana mengalihkan pujian “Ini minjem jaket kakak.” b mempertanyakan pujiannya “Beneran bagus?” c atau malah menjawab ini “Jaket ini jelek tahu! Jadi kelihatan lebih gemuk.”Komedian Amy Schumer mencontohkan kebiasaan macam itu dalam video stand up komedinya. Dalam video ini, ada sekelompok perempuan yang mengelak saat disanjung. Namun, kebiasaan ini tidak hanya terjadi di kalangan perempuan saja. Menurut peneliti, pujian membuat laki-laki dan perempuan bingung harus bagaimana menanggapinya. Kalau menerimanya, orang akan mengira kamu belagu. Tapi kalau menolaknya, kamu hanya bersopan santun. “Kebiasaan tersebut seperti sudah terencana,” kata Anne Zell, ahli psikologi sosial dari Augustana menjelaskan sejak kecil kebanyakan manusia diajarkan agar bersopan santun dan rendah hati. Kita juga tidak boleh bersikap angkuh atau tinggi hati. Itu sebabnya kita cenderung mengelak saat ada orang yang memberi pujian. Kita melakukan ini agar orang tidak mengira kita sombong atau lebih baik dari mereka.“Pujian sangat berkaitan dengan penilaian,” tutur Allison Shaw, peneliti komunikasi dari University at Buffalo. “Saya menyadari sesuatu, menilainya dan memberitahumu apa yang saya pikirkan.” Kebanyakan dari kita merasa canggung saat mendapat perhatian seperti berarti ada orang yang memerhatikan perbuatan, pakaian, atau sifat-sifatmu. Berbeda dari pekerjaan atau berkencan yang memang membutuhkan evaluasi, mendapat pujian yang tak terduga—rekan kerja bilang bajumu bagus, catcall dari orang asing di jalanan, atau sahabat yang memuji kelebihanmu—rasanya seperti ada yang mengganggu, kata juga membuat kita merasa orang menaruh harapan tinggi. Kamu akan menolaknya kalau khawatir tidak bisa memenuhi harapannya. Ada penelitian yang menemukan bahwa pujian dari pasangan sering membuat seseorang khawatir akan mengecewakan mereka nantinya. Mengelak bisa membantu mereka mengurangi kecemasan itu.“Orang yang canggung saat disanjung biasanya rendah diri,” kata Guy Winch, psikolog dan penulis Emotional First Aid Healing Rejection, Guilt, Failure and Other Everyday Hurts. Menurutnya, orang suka memastikan pandangannya terhadap dirinya sendiri. Sejumlah psikolog membuktikan proses mental ini dalam penelitian soal mahasiswa yang memilih teman sekamarnya yang diterbitkan pada 2010. Mereka menemukan bahwa murid yang menilai dirinya dengan rendah pada kuesioner kepribadian menunjukkan bahwa mereka akan lebih mempertahankan teman sekamarnya yang juga memandangnya rendah, ketimbang yang menilainya secara kata lain, kamu sulit menerima pujian dari orang lain kalau kamu memandang rendah dirimu sendiri. Kamu akan mengelak atau tidak memercayai pujian tersebut. Kamu mengira mereka tidak tulus saat Winch, menerima pujian sangat bagus untuk meningkatkan kepercayaan dirimu. Kamu bisa memulainya dengan bilang “terima kasih” atau melanjutkan percakapan sampai kamu terbiasa. “Lama-kelamaan perasaan canggungnya akan hilang saat kamu sudah terbiasa,” Winch punya solusi menarik jika kalian menerima pujian. Kamu harus berhenti mempertanyakan apakah kamu pantas disanjung seperti itu atau tidak. Bos lamamu mungkin pernah merendahkanmu, tapi kalau bos barumu bilang hasil kerjamu bagus, maka kamu harus yakin kalau kamu berhak mendapatkan pujian itu. Bisa menerima pujian dengan tulus bagus untuk dirimu sendiri dan orang yang memberi pujian. Menurut Winch, kamu mengakui perasaan mereka terhadapmu. Pujian membuatmu menyadari kalau kamu jauh lebih baik dari yang kamu kira selama ini pertama kali tayang di VICE US
Pemerintah Kota (Pemko) Batam meraih tiga prestasi sekaligus dalam sepekan lalu. Capaian gemilang tersebut dipersembahkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, dan Amsakar Achmad, kepada seluruh masyarakat Kota Batam. Adapun prestasi yang diraih sepekan terakhir mulai yakni juara umum Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadis (STQH) IX tingkat Provinsi Kepri,
JAKARTA - Di media sosial kini sedang ramai dibahas mengenai NPD alias Narcissistic Personality Disorder. Dalam pembahasan konten media sosial, banyak orang yang merasa ternyata orang-orang yang berada di sekitarnya memiliki gejala kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder NPD merupakan kondisi kesehatan mental yang di mana orang memiliki pendapat yang berlebihan tentang diri mereka sendiri. Melansir Mayo Clinic, orang dengan NPD ini membutuhkan atau mencari terlalu banyak pujian dan ingin dikagumi oleh orang lain. Orang dengan gangguan ini mungkin tidak memiliki rasa peduli dengan perasaan orang lain. Namun, di balik itu semua mereka tidak yakin akan harga diri mereka dan mudah tersulut emosi dengan kritik sekecil apa dengan gangguan ini pada umumnya akan merasa kecewa apabila mereka tidak mendapat perlakukan khusus yang mereka yakini bahwa mereka layak mendapatkannya. Hal itu yang membuat orang lain merasa tidak nyaman berada di sekitar dan tingkat keparahan seseorang yang mengalami NPD adalah gejala NPD yang meliputi1. Mementingkan diri sendiri, membutuhkan pujian, dan bersikap berlebihan2. Merasa bahwa dirinya layak untuk diperlakukan secara khusus dan istimewa 3. Berharap untuk diakui sebagai orang yang lebih unggul dibandingkan orang lain meskipun jika dirinya tidak memiliki prestasi4. Terlalu sibuk dengan fantasi mereka akan kesuksesan, kekuasaan, kecemerlangan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna5. Menganggap bahwa dirinya lebih unggul daripada orang lain dan hanya ingin bergaul dengan orang yang berstatus tinggi6. Bersikap kritis dan meremehkan orang yang mereka anggap tidak penting7. Mengharapkan bantuan khusus dan mengharapkan orang lain melakukan apa yang mereka inginkan tanpa mempertanyakannya8. Keinginan untuk memanfaatkan orang lain untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan9. Kurangnya kemampuan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain10. Iri pada orang lain dan beranggapan bahwa justru orang lain yang iri pada mereka 11. Memiliki perilaku yang sombong atau angkuh, banyak membual, dan terlihat sombong12. Bersikeras untuk mendapatkan hasil yang sempurna atau terbaik dalam segala hal Pada saat yang sama, orang dengan gangguan kepribadian narsistik akan mengalami kesulitan dalam menangani sesuatu yang mereka anggap sebagai kritik sehingga membuat mereka dapat melakukan hal, sebagai berikut1. Menjadi tidak sabar atau marah ketika mereka tidak mendapat pengakuan atau perlakuan khusus dari orang lain2. Sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan mudah merasa Bereaksi dengan kemarahan dan mencoba untuk meremehkan orang lain untuk membuat dirinya tampak lebih unggul4. Sulit untuk mengontrol emosi 5. Sulit untuk mengatasi stres dan beradaptasi dengan Menarik diri atau menghindari situasi di mana mereka mungkin gagal7. Merasa tertekan apabila tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan 8. Memiliki perasaan tidak aman, malu, terhina, dan takut akan kegagalanMelansir Healthline, tidak ada obat untuk mengatasi NPD. Namun, NPD masih dapat diatasi dengan melakukan pengobatan. Adapun pengobatannya dapat dilakukan dengan terapi bicara atau bicara dapat membantu seorang yang mengalaminya dengan belajar bagaimana berhubungan baik dengan orang lain sehingga hubungan tersebut menjadi lebih menyenangkan dan itu, para penderita sedikit demi sedikit bisa sembuh dengan melakukan perubahan gaya hidup. Misalnya, menghindari zat-zat yang dapat memicu perilaku bermasalah, memahami kebiasaan hidup sehat, dan melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan kecemasan seperti dengan melakukan yoga dan meditasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saatorang tua memuji anak lain di hadapannya, dia akan mulai membenci anak tersebut, bahkan bila yang mendapat pujian itu saudaranya sendiri. Secara tak langsung, anak akan menerima pesan ke alam bawah sadarnya bahwa anak yang berprestasi lebih baik akan lebih dicintai dan disayangi. Hal ini bisa memicu sikap agresif anak.
Orangorang Jepang malu untuk menyebarluaskan prestasi yang telah dicapainya. Mereka cenderung merahasiakan apa yang telah dicapainya dan sudah merasa cukup puas ketika atasan memberikan pujian. Sehingga kebanyakan perusahaan Jepang menggunakan sistem pengenalan prestasi yang bersifat tertutup yaitu hanya beberapa orang yang tahu tentang
mc2PP. 5n8wii558c.pages.dev/5585n8wii558c.pages.dev/8295n8wii558c.pages.dev/6245n8wii558c.pages.dev/4135n8wii558c.pages.dev/1555n8wii558c.pages.dev/8695n8wii558c.pages.dev/795n8wii558c.pages.dev/8605n8wii558c.pages.dev/105n8wii558c.pages.dev/8945n8wii558c.pages.dev/6555n8wii558c.pages.dev/3965n8wii558c.pages.dev/7085n8wii558c.pages.dev/575n8wii558c.pages.dev/792
berprestasi untuk mendapat pujian orang