PancasilaSebagai Etika Politik – Pancasila bukan hanya sekedar ideologi negara saja, namun juga sebagai pedoman hidup setiap warga negaranya. Baik untuk bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Pancasila juga digunakan sebagai etika dalam berpolitik. Sebagai pegangan politikus dalam melakukan kegiatan berpolitiknya.
Ilustrasi demokrasi. Foto VectorMine/ShutterstockIndonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, hal ini diisyaratkan di dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”Kemudian, Indonesia sebagai negara demokrasi juga bisa kita lihat pada Pasal 6A UUD NRI 1945 yang mengatur mengenai pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung, Pasal 18 Ayat 3 dan 4 UUD NRI 1945 yang mengatur mengenai pemilihan DPRD provinsi dan kabupaten/kota, serta pemilihan gubernur, bupati, dan wali terkait demokrasi pun bisa kita lihat pada Pasal 19 Ayat 3 UUD NRI 1945 yang mengatur mengenai pemilihan umum pemilu anggota DPR, Pasal 22C Ayat 1 pemilu untuk anggota DPD. Bahkan, di dalam UUD NRI 1945 BAB VIIB tentang Pemilihan Umum mengisyaratkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut asas demokrasi. Foto create jobs 51/ShutterstockDemokrasi secara sederhana bisa kita pinjam dari pernyataan Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln, yakni sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Indonesia sebagai negara demokrasi juga sering didengung-dengungkan oleh banyak orang, terutama oleh politisi. Namun, jika kita membaca sejarah, sebetulnya demokrasi mendapat banyak zaman dulu, demokrasi mendapat kritikan dari para filsuf, salah satunya adalah Socrates. Beliau menyoroti mengenai bagaimana keputusan politik dibuat berdasarkan suara mayoritas. Socrates yakin kalau kebanyakan orang tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman yang memadai untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam masalah punya kekhawatiran terkait dengan sifat kerumunan dan mobilitas sosial dalam sistem demokrasi. Beliau mengamati bahwa demokrasi bisa memunculkan pertempuran konflik kepentingan di antara pelbagai kelompok sosial dan bisa mengarah pada pertarungan kekuasaan antara elite Socrates, ada juga Plato. Di dalam karyanya The Republic, Plato menyatakan bahwa demokrasi pun berpotensi menjadi tirani mayoritas politik. Menurut beliau, kelompok mayoritas politik yang kuat bisa menjadi tidak responsif terhadap aspirasi publik. Plato memandang bahwa kekuasaan tirani bisa muncul dalam demokrasi, baik melalui kekuasaan individu maupun kekuasaan demokrasi dalam perspektif seorang ilmuwan politik asal Amerika Serikat, Joseph Alois Schumpeter, memandang bahwa demokrasi sebagai suatu sistem yang lebih terfokus pada kompetisi politik daripada pada partisipasi Schumpeter, demokrasi merupakan suatu proses yang melibatkan kompetisi politik di antara para elite politik. Beliau berpendapat bahwa demokrasi sebetulnya adalah "pencalonan dan seleksi pemimpin politik melalui pemilihan umum" atau bisa juga disederhanakan menjadi “demokrasi merupakan pemerintahan oleh para politikus.”.Ilustrasi pemilihan umum. Foto Damar Aji/ShutterstockDalam pandangan beliau, rakyat punya peran yang lebih pasif dalam demokrasi karena mereka hanya memiliki hak untuk memilih para pemimpin mereka dan tidak terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan politik. Schumpeter berpendapat bahwa dalam masyarakat modern yang kompleks, partisipasi massal dalam pengambilan keputusan politik tidak pun menganggap bahwa partisipasi massa hanya sebagai ilusi demokrasi, dan keputusan politik yang penting seharusnya diambil oleh para ahli dan elite politik yang terlatih. Para elit ini bersaing satu sama lain dalam proses pemilihan umum, dan yang terpilih menjadi pemimpin politik yang kita tarik dengan melihat sistem demokrasi Indonesia saat ini, menurut sejumlah ahli, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, demokrasi Indonesia terus merosot dari full-blown democracy menjadi demokrasi semu dengan kian banyak democracy merupakan istilah yang menggambarkan demokrasi yang sudah berkembang sepenuhnya. Dalam full-blown democracy, prinsip-prinsip demokrasi, kayak partisipasi politik yang luas, perlindungan hak asasi manusia HAM, kebebasan berpendapat dan pers, pemilu yang bebas dan adil, serta pengendalian kekuasaan publik, semuanya full-blown democracy, rakyat punya hak dan kebebasan yang luas dalam mengambil keputusan politik. Masyarakat memiliki akses yang adil terhadap informasi dan kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam proses politik serta mempengaruhi kebijakan publik. Namun sayangnya, demokrasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir harus juga bisa melihat realitas demokrasi di Indonesia pada saat ini, terjadi kemerosotan yang membuat resah masyarakat. Oleh karena itu, penting jika memperbaiki sistem demokrasi kita menjadi lebih baik. Mungkin, demokrasi deliberatif bisa menjadi solusi atas terdegradasinya demokrasi di Indonesia pada saat partisipasi publik. Foto Yanalya/FreepikAdanya istilah deliberatif pada demokrasi merupakan penegasan bahwa ada pendekatan yang berbeda dalam melihat demokrasi, yakni dengan mengupayakan peningkatan kualitas demokrasi saat ini, khususnya berkaitan dengan partisipasi berasal dari bahasa Latin, yakni deliberatio yang berarti konsultasi, musyawarah, dan menimbang-nimbang. Istilah demokrasi deliberatif diperkenalkan oleh Bessette, serta yang berjasa dalam mengembangkan demokrasi ini adalah Jürgen sederhana, demokrasi deliberatif diartikan sebagai suatu konsep dalam teori politik yang menekankan pentingnya diskusi, refleksi, dan pertimbangan yang mendalam ketika pengambilan keputusan politik. Demokrasi deliberatif merupakan ragam demokrasi yang menjadikan deliberasi sebagai elemen utama dalam proses pengambilan deliberatif menurut Jürgen Habermas adalah suatu konsep yang mengedepankan komunikasi rasional dan diskusi publik yang bebas sebagai landasan bagi pengambilan keputusan politik yang demokratis. Menurut beliau, demokrasi deliberatif membutuhkan adanya ruang publik yang terbuka, inklusif, dan bebas untuk diskusi dan perdebatan antara warga ruang publik ini, individu-individu dengan berbagai pandangan, kepentingan, dan latar belakang dapat bertemu dan secara rasional membahas isu-isu politik yang relevan. Diskusi ini bertujuan untuk mencapai kesepahaman bersama dan menemukan solusi yang terbaik untuk kepentingan publik. Habermas pun menekankan pentingnya prinsip kesetaraan dalam demokrasi warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam diskusi dan memiliki kebebasan untuk menyampaikan argumen-argumen mereka. Dalam konteks demokrasi deliberatif, keputusan politik yang dihasilkan harus didasarkan pada kekuatan rasional argumen, bukan dominasi kekuasaan atau kepentingan kelompok parpol di Indonesia. Foto Yunus Nugraha/ShutterstockDemokrasi deliberatif menurut Habermas juga menghubungkan erat dengan konsep demos yang merupakan komunitas inklusif dari warga negara yang berkomunikasi dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Melalui diskusi publik yang berkualitas dan inklusif, demos dapat membentuk opini publik yang berpengaruh dalam menentukan arah kebijakan politik dan mempengaruhi tindakan demokrasi deliberatif, tujuan utamanya adalah mencapai persetujuan rasional dan inklusif yang melayani kepentingan umum dan memperkuat legitimasi keputusan politik. Namun, penting untuk dicatat bahwa demokrasi deliberatif juga menjadi subjek perdebatan dan tantangan praktis dalam demokrasi deliberatif, proses pengambilan keputusan didasarkan pada diskursus yang terbuka dan adil antara warga negara yang memiliki beragam pandangan dan kepentingan. Konsep demokrasi deliberatif mengajukan bahwa keputusan politik yang lebih baik dapat dicapai melalui dialog yang rasional dan inklusif, yang semua pihak yang terlibat memiliki kesempatan untuk berbicara, mendengar, dan memberikan argumen-argumen yang berlandaskan informasi dan pemikiran yang ini bertujuan untuk mencapai pemahaman bersama, mencari konsensus, dan mempertimbangkan kepentingan publik secara menyeluruh. Dalam demokrasi deliberatif, partisipasi aktif dan responsif dari masyarakat sangat negara didorong untuk terlibat dalam forum publik, pertemuan masyarakat, atau panel diskusi yang melibatkan pemikiran kritis, mendengarkan pandangan yang berbeda, dan mencoba memahami sudut pandang yang beragam. Prinsip inklusivitas dan kesetaraan dalam akses terhadap diskusi dan pengambilan keputusan juga ditekankan dalam demokrasi deliberatif. Tujuan akhir demokrasi deliberatif adalah mencapai keputusan yang lebih baik secara kualitas, lebih akuntabel, dan lebih mewakili kepentingan masyarakat secara deliberatif secara teoritis bisa diterapkan di Indonesia, seperti halnya di negara-negara lain. Konsep demokrasi deliberatif, yang menekankan pada partisipasi publik, diskusi rasional, dan pengambilan keputusan berdasarkan argumentasi yang baik, dapat menjadi landasan untuk memperkuat sistem demokrasi di tetapi, implementasi demokrasi deliberatif di Indonesia menghadapi sejumlah tantanganPertama, tingkat partisipasi publik yang rendah menjadi masalah utama. Partisipasi publik yang luas dan inklusif adalah salah satu prinsip penting dalam demokrasi deliberatif, namun terdapat kendala seperti kurangnya kesadaran politik, akses terbatas terhadap informasi, dan kurangnya budaya partisipasi aktif dari diversitas sosial, budaya, dan politik di Indonesia menjadi tantangan dalam mengimplementasikan demokrasi deliberatif. Negara yang luas dan beragam seperti Indonesia menghadapi tantangan dalam memfasilitasi diskusi publik yang mempertimbangkan berbagai perspektif dan kepentingan yang kurangnya lembaga dan mekanisme formal untuk mendukung demokrasi deliberatif menjadi hambatan. Penting untuk memiliki ruang publik yang terbuka, inklusif, dan bebas bagi warga negara untuk berdiskusi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Institusi yang mendukung transparansi, akuntabilitas, dan akses yang adil terhadap informasi juga harus demikian, beberapa langkah telah diambil di Indonesia untuk meningkatkan partisipasi publik dan mendorong demokrasi deliberatif. Misalnya, penggunaan mekanisme partisipatif seperti musyawarah desa, forum publik, dan panel warga telah diadopsi dalam beberapa itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi partisipasi publik yang lebih luas dan inklusif. Penting untuk diingat bahwa implementasi demokrasi deliberatif bukanlah suatu proses instan, tetapi membutuhkan perubahan budaya politik dan komitmen yang kuat dari pemerintah dan kerja sama. Foto Fresh Stocks/ShutterstockMemperkuat partisipasi publik, meningkatkan akses terhadap informasi, mendukung lembaga, dan mekanisme yang memfasilitasi diskusi publik yang berkualitas, dan membangun kesadaran politik yang lebih baik adalah langkah-langkah penting dalam mendorong demokrasi deliberatif di ketahui bersama, masyarakat sering merasa tidak percaya terhadap wakil rakyat dalam proses pembentukan undang-undang. Oleh karena itu, mereka sering memilih jalur lain, seperti melakukan aksi demonstrasi di depan gedung MPR/DPR, untuk mengekspresikan aspirasi mereka dan menolak kebijakan DPR sebetulnya menyediakan jalur, seperti rapat dengar pendapat umum atau pertemuan tertentu, masyarakat lebih memilih jalur-jalur tersebut, terutama melalui lembaga swadaya masyarakat, tetapi cara ini terkadang dianggap tidak efektif dibandingkan dengan cara-cara yang ditulis oleh Liza Farihah dan Della Sri Wahyuni, hal tersebut disebabkan karena media yang dipakai sebagai sarana komunikasi antara wakil rakyat dan konstituennya sering tidak memberikan jawaban atas tuntutan mereka, karena keputusan tetap berada di tangan wakil rakyat Farihah dan Della Sri Wahyuni juga menyoroti bahwa kita juga tidak dapat mengabaikan fakta bahwa masyarakat memiliki keterbatasan dalam memahami makna partisipasi dan aspirasi. Terkadang, kunjungan kerja wakil rakyat saat masa reses dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk meminta bantuan material untuk pembangunan daerah setempat, daripada berdiskusi atau berdialog tentang isu-isu publik yang akan dijadikan kebijakan. Dalam pembentukan opini publik, prosesnya juga tidak netral, melainkan sering dibentuk atau bahkan dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan demokrasi deliberatif mungkin cuma sebuah angan-angan belaka. Ruang publik sesuai perspektif Habermas belum ditemukan di Indonesia karena sistem keterwakilan yang merupakan ciri demokrasi perwakilan dianggap sebagai keterwakilan yang palsu, karena tidak ada posisi tawar yang seimbang antara konstituen dan wakil MPR/DPR RI. Foto Bimo Pradsmadji/ShutterstockHal ini menyulitkan terbentuknya ruang publik dalam sistem keterwakilan seperti itu. Ruang publik tidak hanya terjadi melalui forum-forum seperti rapat dengar, diskusi publik, atau rumah aspirasi saat masa menurut Guru Besar Filsafat pada Universitas Pelita Harapan, Jakarta, Fransisco Budi Hardiman, konsep demokrasi deliberatif sebetulnya sudah ada di Indonesia melalui sistem politik yang demokratis dengan penerapan trias politica eksekutif, legislatif, dan yudikatif.Menurut beliau, prinsip dasar demokrasi deliberatif sangat sederhana, cuma perlu menambahkan ruang publik, dan bisa dilakukan dengan 1 Memperkuat praktik-praktik yang sudah ada, 2 meningkatkan jumlah institusi demokratis dan menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi dalam sistem politik, dan 3 meningkatkan jumlah institusi intermediasi yang memperkuat masyarakat sipil untuk melindungi kekuatan masyarakat sipil dan menyatakan bahwa semua hal tersebut sudah ada di Indonesia, cuma perlu diperkuat secara radikal, bahkan melalui amandemen konstitusi yang memastikan distribusi yang adil dari hak-hak komunikasi kesimpulan dari beliau, yakni demokrasi deliberatif masih belum cocok untuk Indonesia. Namun, beliau menyatakan bahwa Indonesia sedang berupaya mendekatinya, meskipun masih ada tuntutan yang berlebihan. Hardiman pun menyarankan supaya Indonesia mendekati demokrasi deliberatif dengan cara meningkatkan jumlah praktik deliberasi publik dalam masyarakat, mengintegrasikan pemilihan umum untuk legislasi, dan mengadopsi legislasi publik yang mendukung deliberasi L. dan Wahyuni, 2015. Demokrasi Deliberatif dalam Proses Pembentukan Undang-Undang di Indonesia Penerapan dan Tantangan ke Depan. 2018. Demokrasi Deliberatif Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas. Jakarta Kanisius.Muthhar, 2016. MEMBACA DEMOKRASI DELIBERATIF JURGEN HABERMAS DALAM DINAMIKA POLITIK INDONESIA. Ushuluna, 2 2.Rastati, R. 2020. Konsep Model Demokrasi Deliberatif Untuk Indonesia. BRIN.
Pancasiladalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian kekuasaan, lembaga-lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban warga negara, keadilan social dan lainnya diatur dalam suatu Undang-Undang Dasar negara. 2.2 Undang – Undang Dasar dan Konstitusi Dalam system ketatanegaraan selain istilah Undang – Undang Dasar juga sering

Silakan download permohonan Shopee. Masih banyak promosi lainnya menunggumu! BUKU OTK KEPEGAWAIAN SMK Kelas 11 Favorit 0 Pilih Variasi contoh; warna, matra Persentase chat dibalas menunjukkan seberapa cepat Penjual menyamai chat dan ijab yang masin lidah. lamda666 Kunjungi Toko Jenama Dikirim Terbit KOTA BANDUNG – BATUNUNGGAL, JAWA BARAT, ID Buku Pelajaran OTK KEPEGAWAIAN XI Kurikulum 2013 Lihat Semua Beli Sekarang Memilah-milah Jenis contoh; warna, ukuran Perusahaan Penerbit Pencatat Drs. Uu Supardi Penerbit HUP Kelas SMK XI Kurikulum 2013 revisi Anak kunci Mekanisasi Tata Kelola Kepegawaian C3 Kelas bawah XI disusun sebagai sumber belajar pesuluh didik Sekolah Semenjana Kejuruan SMK kelas XI Program keahlian Manajemen Perkantoran. Rahasia ini telah disesuaikan dengan Kurikulum 2013 dan dilengkapi Kompetensi Dasar KD terbaru nan selevel dengan industri Link and Match dan pembelajaran berbasis STEM Science, Technology, Engineering and Mathematics serta soal-cak bertanya berbasis materi nan disajikan dengan bahasa yang lugas, ilustrasi gambar, soal tuntunan, serta tugas proyek bakal melincirkan peserta pelihara kerumahtanggaan memahami setiap pembahasan, berpangkal pembahasan umum ke pembahasan unik. Pusat bahasan nan dibahas meliputi Gerbang 1 Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian Ki 2 Statuta Kepegawaian Gapura 3 Sistem Administrasi Kepegawaian Bab 4 Perencanaan Kebutuhan Pegawai Gapura 5 Pengadaan Pegawai Gapura 6 Sumpah/Janji Pegawai Portal 7 Daftar Urut Kepangkatan DUK Fungsionaris Gerbang 8 Menyusun Perencanaan Pekerjaan Pegawai Bab 9 Penilaian Kinerja Pegawai Bab 10 Sistem Administrasi Kepegawaian You’re Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. You’re Reading a Free Preview Pages 20 to 25 are not shown in this preview. Mekanisasi TATA KELOLA KEPEGAWAIAN C3 Kelas bawah XI Kilauan Ainiyah PT KUANTUM BUKU SEJAHTERAOTOMATISASI Tata KELOLAKEPEGAWAIANSMK/MAK Kelas bawah XI© 2020Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang terserah pada penerbitan ada sreg PT Kuantum Sendi Nur AiniyahEditor Faiza Kartika SariDesainer Kover Achmad FaisalDesainer Isi Putri Istal KristantiTahun pecah 2020ISBN 978-623-7216-08-7Diterbitkan olehPT Kuantum Sentral SejahteraAnggota IKAPI No. 212/JTI/2019Jalan Pondok Blimbing Sani Selatan X N6 No. 5 Malang – Jawa TimurTelp. 0341 438 2294, Hotline 0822 9951 2221;Situs web melipatkan atau menjangkitkan sebagian atau seluruh isi buku ini internal bentuk apapun, baiksecara elektronis maupun mekanis, tercatat memfotokopi, membordir atau dengan sistem penyimpananlainnya, tanpa izin tertulis berpokok PT Kuantum Sosi IsiPrakata ………………………………………………………………………………………………………. viBab 1 Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian…………………………………………….. 1 A. Memafhumi Administrasi……………………………………………………………………………………… 2 B. Memahami Karyawan…………………………………………………………………………………….. 2 C. Memahami Tenaga kerja…………………………………………………………………………………………….. 3 D. Memahami Administrasi Kepegawaian……………………………………………………………. 4 E. Prinsip-Prinsip Kepegawaian……………………………………………………………………………… 4 F. Fungsi Administrasi Kepegawaian…………………………………………………………………….. 6 G. Asas-Asas Sida-sida ASN/PNS………………………………………………………………………………. 8 H. Maksud Administrasi Kepegawaian …………………………………………………………………… 9 I. Ruang Jangkauan Administrasi Kepegawaian……………………………………………………… 10 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 12Bab 2 Statuta Kepegawaian…………………………………………………………………………… 17 A. Memahami Peraturan Kepegawaian………………………………………………………………….. 18 B. Regulasi Kepegawaian bagi ASN/PNS………………………………………………………………. 18 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 23Bab 3 Sistem Administrasi Kepegawaian…………………………………………………………. 29 A. Sistem Administrasi Kepegawaian…………………………………………………………………….. 30 B. Sistem Kepegawaian Negara……………………………………………………………………………… 31 C. Gambar-Bentuk Sistem Administrasi Kepegawaian…………………………………………. 32 D. Penerapan Sistem Administrasi Kepegawaian di Indonesia…………………………. 34 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 36Bab 4 Perencanaan Kebutuhan Tenaga kerja………………………………………………………….. 41 A. Mengarifi Formasi Tenaga kerja…………………………………………………………………………….. 42 B. Perencanaan dan Formasi…………………………………………………………………………………… 42 C. Tujuan Penetapan Formasi…………………………………………………………………………………. 43 D. Mandu-Prinsip Penyusunan Formasi…………………………………………………………………. 44 E. Sistem Penyusunan Formasi………………………………………………………………………………. 45 F. Proses Penyusunan Formasi ………………………………………………………………………………. 45 G. Faktor-Faktor Penyusunan Formasi…………………………………………………………………… 47 H. Pembuatan Dokumen Perencanaan Kebutuhan Sida-sida…………………………….. 48 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 50Bab 5 Pengadaan Pegawai………………………………………………………………………………. 55 A. Memahami Formasi Pegawai/Pengadaan Sida-sida………………………………………… 56 B. Tahap-Tahap Pengadaan Fungsionaris…………………………………………………………………….. 57 C. Prosedur Pengadaan Pegawai……………………………………………………………………………. 58 D. Pembuatan Dokumen Pengadaan Pegawai…………………………………………………….. 65 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 70 iiiBab 6 Kualat/Ikrar Pegawai…………………………………………………………………………… 75 A. Mencerna Kode Etik…………………………………………………………………………………………… 76 B. Mengarifi Kualat/Janji Pegawai…………………………………………………………………… 79 C. Peranan Sumpah/Janji Pegawai ………………………………………………………………………… 79 D. Pengangkat Sumpah/Taki Pegawai………………………………………………………………….. 80 E. Pengambil Tulah/Janji Tenaga kerja……………………………………………………………………. 82 F. Tata Cara Sumpah/Taki Fungsionaris……………………………………………………………………….. 83 G. Pembuatan Surat Tulah/Janji Pegawai………………………………………………… 85 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 88Bab 7 Daftar Urut Kepangkatan DUK Pegawai……………………………………………….. 93 A. Memahami Pangkat dan Jabatan Pegawai………………………………………………………. 94 B. Prosedur Kenaikan Strata dan Jabatan…………………………………………………………. 96 C. Memahami DUK Pegawai……………………………………………………………………………………. 102 D. Pembuatan DUK…………………………………………………………………………………………………… 102 E. Keberatan atas Nomor DUK………………………………………………………………………………… 107 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 109Bab 8 Mengekspresikan Perencanaan Karier Pegawai………………………………………………… 113 A. Memahami Pola Jalan hidup………………………………………………………………………………………… 114 B. Tujuan Pembinaan Jalan hidup……………………………………………………………………………………. 115 C. Sistem Karier ………………………………………………………………………………………………………… 117 D. Tahap Penyusunan Pola Karier…………………………………………………………………………… 119 E. Teknik Penyusunan Kamil Pencahanan Pegawai…………………………………………………………… 121 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 125Bab 9 Penilaian Prestasi Pegawai……………………………………………………………………… 129 A. Mencerna Penilaian Kinerja……………………………………………………………………………… 130 B. Maksud Penilaian Penampilan……………………………………………………………………………………… 130 C. Unsur-Anasir Penilaian Kinerja……………………………………………………………………………. 132 D. Pejabat Pengetes dan Pengelolaan Prinsip Penilaian…………………………………………………………….. 135 E. Pengajuan Penilaian dan Pengajuan Keberatan………………………………………… 136 F. Pembuatan Dokumen Penilaian Kerja………………………………………………………………. 136 Uji kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 139Bab 10 Sistem Administrasi Kepegawaian…………………………………………………………. 145 A. Memahami Gaji…………………………………………………………………………………………………….. 146 B. Memaklumi Tunjangan………………………………………………………………………………………… 149 C. Sistem Penggajian……………………………………………………………………………………………….. 151 D. Merumuskan Daftar Penggajian dan Tunjangan…………………………………………………. 152 E. Prosedur Pertambahan Gaji Berkala dan Peningkatan Istimewa……………………………….. 152 F. Menciptakan menjadikan Dokumen Peningkatan Berkala…………………………………………………………….. 154 Uji Kompetensi………………………………………………………………………………………………………………. 165ivGlosarium……………………………………………………………………………………………………………. 170Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………….. 173Biodata Perekam……………………………………………………………………………………………………. 176Biodata Konsultan……………………………………………………………………………………………….. 177Tim Makmur…………………………………………………………………………………………………………… 178 vPrakataAtas berkah dan rahmat Allah SWT dan rasa syukur yang bukan tertaksir untuk perekam karenadapat mengendalikan siasat ini. Buku ini ditulis misal riuk satu sumber belajar siswaSMK/MAK Kelas XI bikin mempelajari dan memperdalam materi ”Otomatisasi Manajemen KelolaKepegawaian”. Anak kunci Mekanisasi Pengelolaan Kelola Kepegawaian ini disusun bagaikan sumber belajar pesertadidik Sekolah Menengah Kejuruan SMK kelas XI Program Keahlian Otomatisasi dan TataKelola Perkantoran. Resep ini telah disesuaikan dengan Kurikulum 2013 dan dilengkapi Ki/KD terbaru yang selaras dengan industri Link and Match, pembelajaran berbasis STEMScience, Technology, Engineering and Mathematics dan HOTS, serta mengajuk TeknologiInformasi berpunca kebangkitan Revolusi Industri 4rd Industrial Revolution dan isu manajemenglobal. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami daripembahasan umum ke pembahasan secara khusus. Buku Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian ini disajikan privat dasa bab 1 Urat kayu Skop Administrasi KepegawaianBab 2 Regulasi KepegawaianBab 3 Sistem Administrasi KepegawaianBab 4 Perencanaan Kebutuhan PegawaiBab 5 Pengadaan PegawaiBab 6 Tulah/Janji PegawaiBab 7 Daftar Urut Kepangkatan DUK PegawaiBab 8 Menyusun Perencanaan Karier PegawaiBab 9 Penilaian Pengejawantahan PegawaiBab 10 Sistem Administrasi Kepegawaian Semoga buku Administrasi Pajak SMK/MAK Kelas XI ini berarti untuk siswa danseluruh pembaca privat memperoleh takrif. Penulis mengakui saran dan kritik yangmembangun. Selamat sparing, seyogiannya sukses. Juru tulis viBAB1 Pangsa Lingkup Administrasi Kepegawaian Kompetensi Memahami administrasi Melakukan pengelompokan administrasi kepegawaian Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari ki ini, diharapkan siswa dapat1. menjelaskan konsep administrasi;2. menguraikan konsep tenaga kerja pada umumnya;3. menjelaskan konsep pegawai;4. memunculkan konsep administrasi kepegawaian;5. menjelaskan pendirian-prinsip administrasi kepegawaian;6. menyucikan kelebihan administrasi kepegawaian;7. menjelaskan asas pembinaan pegawai;8. mengamalkan identifikasi ruang spektrum administrasi kepegawaian; dan9. mengklasifikasikan ruang lingkup administrasi kepegawaian. Urat kayu Cak cakupan Administrasi Kepegawaian 1Administrasi kepegawaian lega dasarnya merupakan proses paling kecil bawah dalampengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian. Privat hal inidilakukan dengan reklamasi pemberitahuan yang bersambung dengan kepadaan atauperlengkapan dari administrasi umum yang berhubungan dengan personal. Administrasi kepegawaian dalam instansi pemerintah lain dapat dilepaskan darikegiatan administrasi secara keseluruhan. Lingkup kegiatan administrasi kepegawaian,antara tak penerimaan, peletakan, pengembangan, dan pencopotan tenagakerja kerumahtanggaan tulangtulangan memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan maksud yang telahditetapkan sebelumnya. A. Memaklumi AdministrasiAdministrasi merupakan sebuah rangka gerakan dan aktivitas nan berhubungan denganpengaturan strategi agar bisa mencapai incaran/maksud organisasi. Jadi, administrasimempunyai peranan yang sangat krusial dalam semua aktivitas sebuah organisasi. Berikutini disajikan beberapa pendapat para ahli mengenai definisi Arthur Grager Arthur Grager menyatakan bahwa administrasi ialah kepentingan manajemen penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu George Terry George Terry berpendapat bahwa administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian jalan hidup perkantoran, serta penggerakan mereka nan melaksanakan agar mencecah tujuan yang sudah Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo Menurut pandangan Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo, administrasi negara melakukan fungsi uluran tangan pemerintah, signifikan pemerintah kepala tak bisa menunaikan janji tugas-tugas tanpa administrasi Sondang P. Siagian Sondang P. Siagian menjelaskan administrasi yaitu keseluruhan dari proses kerja sama antara dua orang maupun kian yang didasarkan atas rasionalitas tertentu bikin mencapai tujuan yang telah ditentukan The Gorong-gorong Gie Menurut The Liang Gie, definisi administrasi secara luas ialah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kemitraan bagi mencapai harapan tertentu. B. Mengetahui Tenaga KerjaTenaga kerja adalah koteng warga nan mempunyai usia kerja. Beralaskan UU Nomor13 Tahun 2003 Portal I Pasal 1 Ayat 2 menamakan bahwa sendiri tenaga kerja merupakanseseorang nan mampu melakukan suatu pekerjaan untuk menghasilkan barang ataujasa intern menunaikan janji kebutuhannya seorang atau masyarakat sekitar. Secara keseluruhan,penduduk kerumahtanggaan suatu pemerintahan atau negara memiliki dua gerombolan, yaitu tenagakerja dan tidak tenaga kerja. Nasib nan ditentukan oleh pemerintah Indonesia berumur15 sampai 64 tahun. 2 Mekanisasi Tata Kelola KepegawaianKebutuhan akan tenaga kerja dapat disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatankerja adalah suatu keadaan nan menyantirkan terjadinya lapangan kerja pencahananbuat diisi pencari kerja. Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 padaPasal 27 Ayat 2 yang berbunyi, “saban penghuni negara berwenang atas pekerjaan danpenghidupan yang sepan”. Bersendikan bunyi UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 jelas bahwapemerintah Indonesia menciptakan lapangan kerja bagi anggota publik karena halini berhubungan dengan usaha masyarakat buat mendapatkan penghasilan. Gambar Seminar kesiapan tenaga kerja indonesia 2019 Sendang Bayu, 2019 C. Mengerti PegawaiDinyatakan puas pasal 3 Undang-Undang Nomor 8/1974 menyatakan bahwa pegawainegeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat nan penuhkesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Pangkal 1945, negara, pemerintah,dan pembangunan. Gambar Struktur aparatur negara Sumber Ainiyah, 2018 Menurut UU Nomor 5 Periode 2015 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwaAparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawainegeri sipil dan personel pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansipemerintah. Fungsionaris aparatur sipil negara pegawai ASN yaitu pegawai negeri sipildan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat maka dari itu pejabat pembinakepegawaian dan diberikan tugas internal satu jabatan pemerintahan atau tugas negara Pangsa Lingkup Administrasi Kepegawaian 3lainnya dan digaji berlandaskan peraturan perundang-undangan. Lebih jauh yangdimaksud dengan Pegawai Provinsi Sipil PNS ialah pemukim negara Indonesia yangmemenuhi syarat tertentu, diangkat misal pegawai. ASN secara tetap maka dari itu majikan pembangun kepegawaian bikin menduduki jabatanpemerintahan, sedangkan yang dimaksud dengan Personel Pemerintah dengan PerjanjianKerja PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkatberdasarkan perjanjian kerja bakal jangka waktu tertentu n domestik rangka melaksanakantugas pemerintahan. D. Memahami Administrsi KepegawaianAdministrasi kepegawaian pada dasarnya adalah proses yang paling bawah dalampengumpulan mualamat berhubungan dengan sistem kepegawain, dalam hal inidilakukan dengan penimbunan wara-wara nan berhubungan dengan kelengkapanatau perlengkapan dari administrasi masyarakat nan berhubungan dengan seorang personalDepdikbud, 1994 41. Adapun administrasi kepegawaian boleh dirumuskan Laksana Guna-guna Mempelajari segenap proses pendayagunaan tenaga manusia sejak penerimaan hingga Sebagai Proses Proses pengelolaan politik kepegawaian “kebijakan strategi kepegawaian” atau acara kerja/intensi yang berhubungan dengan tenaga kerja hamba allah yang digunakan n domestik operasi kerja sekelas bakal mencapai tujuan Sebagai Fungsi Mengatur dan ikutikutan penggunaan sida-sida bani adam privat suatu propaganda kerja setinggi sekelompok manusia kerjakan mencapai tujuan tertentu yang menutupi kegiatan, antara lain a. mengekspresikan tujuan dan objek anak kunci kebijaksanaan garis haluan; serta b. menyusun organisasi bakal menyelenggarakan pelaksanaan tujuan dan sasaran pokok/kebijaksanaan Sebagai Seni Memilih pegawai baru dan memperalat karyawan-pegawai lama dengan cara sedemikian rupa sehingga berbunga sepenuh pegawai hamba allah tersebut diperoleh hasil dan jasa yang maksimal, baik mengenai jumlah ataupun mutunya. Menurut Sondang P. Siagian 2002 2 administrasi kepegawaian ialah keseluruhan proses kerja setolok antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu lakukan mencecah pamrih yang sudah ditentukan sebelumnya. E. Pendirian-Prinsip KepegawaianPrinsip-kaidah kepegawaian terserah beberapa spesies sebagai Prinsip Kemanusiaan Prinsip kemanusiaan sudah cukup dilaksanakan dengan baik karena telah diberikan periode liburan, kemudian tunjangan untuk anak dan istri juga juga sepan. Tataran nan 4 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaianlebih panjang tidak bertindak adikara. Artinya, para PNS dapat pulang sesuai jadwal pulang Prinsip Kerakyatan Kadang belum terlaksana dengan baik. Pion mempunyai alat angkut bikin berpendapat, namun biasanya tetap saja kurang diperhatikan dengan majikan majikan. Akan namun, rencana saluran bagi keberatan berjalan memadai The Right Man on The Right Place Kerap kali prinsip ini tidak melanglang dengan baik karena banyak pegawai yang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya, kecuali dalam pekerjaan tertentu yang memang harus ditangani maka itu manusia yang ahli, sebagai halnya fragmen teknik yang mungkin orang nan tidak menuntut ganti rugi pendidikan sesuai bidangnya sehingga tidak boleh melakukannya. Namun, banyak pegawai yang kuliah di jurusan A, misalnya menjadi praktisi di latar B. Contohnya, A kuliah di jurusan teknik ilmu bumi namun malah berkreasi di satah kesekretariatan di kecamatan yang tugasnya mengurusi Equal Pay for Equal Work Pekerja menilai sistem pembagian gaji itu adil apabila menerima gaji yang sama samudra dengan penampilan atas pekerjaan yang sudah dilakukan. Untuk memaklumi digaji secara adil atau tidak, haruslah dilakukan analisis situasi kantor fungsionaris, sebagai halnya banyaknya staf yang ada, jabatan apa doang nan ada, gaji yang diterima oleh setiap cucu adam, dan kenaikan gaji/jabatan atas performa yang sudah lalu dilakukan. Lalu dibandingkan dengan gaji dengan fungsionaris lainnya di dinas tersebut sehingga boleh diperhitungkan apakah gaji yang diberikan independen atau Prinsip Kesatuan Sisi Prinsip kesatuan arah ini bersendikan Alas kata UUD 1945 alinea ke IV, termaktub tugas yang diamanatkan pemerintah adalah seharusnya menjadi bangsa yang mempunyai satu wahdah nan utuh. Dengan adanya pendirian ketunggalan jihat itu diharapkan boleh mencapai kesejahteraan mahajana Indonesia secara menyeluruh. Namun, pelaksanaannya belum terulur karena ketenteraman awam belum merata dan masih tinggal harus dikoordinasi makin baik sekali lagi bakal menyentuh ahadiat jihat untuk mencapai Mandu Kesatuan Tujuan Dalam keadaan ini, harus jelas tujuan organisasi nan dimuat di visi misi perusahaan tersebut. Keadaan tersebut menjadi pola gerak dan program kerja. Kesendirian intensi ini merupakan kunci pokok kesuksesan suatu perusahaan. Mengenai pelaksanaan mandu kesatuan tujuan ini berjalan dengan adv amat baik karena jelas visi dan misinya suatu perusahaan sehingga tidak memecahkan kepala para pegawainya. Jadi, perusahaan dan para pegawainya memiliki pamrih yang Pendirian Komando Komando berarti suka-suka pimpinan yang mengarahkan dan lebih baik komandonya khusus agar fokus lega intensi perusahaan. Pelaksanaan prinsip komando dapat melanglang baik dengan didikan berpunca setiap meres harus tunggal, tidak boleh pimpinan bidang A memberi perintah kepada bawahan parasan Pendirian Efisiensi dan Produktivitas Kerja Prinsip ini harus jelas karena berhubungan dengan prinsip the right man on the right place. Efisiensi tidak terengkuh apabila pekerjaan yang harusnya dapat dilakukan maka itu sedikit pegawai suatu perusahaan tetapi pegangan itu dilakukan lebih dari yang seharusnya. Dengan dilakukan maka itu banyak insan, tentu tidak akan mencapai Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 5produktivitas kerja secara maksimal. Pelaksanaannya memang sering sekali terjadi ketidakefisienan dan produktivitas kerja Prinsip Disiplin Pelaksanaan kaidah ini mutakadim berjalan dengan baik, belaka memang adakalanya banyak pegawai negeri sipil nan pelahap terbelakang datang ke Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab Job Description Pendirian ini harus jelas karena bersambung dengan prinsip komando. Wewenang dan bahara jawab setiap sida-sida harus jelas agar dapat menjadi rujukan dalam pelaksanaan tugasnya di perusahaan tempai pegawai tersebut berkreasi dan pun harus memahaminya dengan baik. Pelaksanaannya sudah melanglang, namun tak selengkapnya. F. Maslahat Administrasi KepegawaianFungsi administrasi kepegawaian dibagi menjadi dua seumpama Khasiat Teknis Administrasi Kepegawaian Administrasi kepegawaian sreg hakikatnya melakukan dua arti, yaitu fungsi manajerial dan guna operatif teknis. Kepentingan manajerial berkaitan dengan karier pikiran atau memperalat ingatan mental yang meliputi perencanaan, pengerahan, pengarahan, dan pengendalian pegawai. Keefektifan operatif teknis, berkaitan dengan kegiatan-kegiatan fisik yang menutupi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemensiunan Maslahat Publik Administrasi Kepegawaian a. Perencanaan tenaga kerja Perencanaan pegawai bisa didefinisikan sebagai proses penentuan kebutuhan pegawai pada waktu yang akan hinggap bersendikan perubahan-perubahan nan terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. Perencanaan pegawai merupakan episode penting dari dan ibarat penyumbang pada proses perencanaan strategis karena membantu organisasi dalam menentukan sumber-sumber nan diperlukan serta membantu menentukan segala apa yang serius dapat dicapai dengan sumber-sumber nan terhidang. Perencanaan karyawan yang baik akan mengedit pemanfaatan karyawan, mengimbangkan aktivitas sida-sida dan kebutuhan di masa depan secara efisien, meningkatkan kesangkilan dalam merekrut sida-sida yunior serta melengkapi laporan akan halnya kepegawaian yang boleh kondusif kegiatan kepegawaian dan unit organisasi lainnya. b. Pengorganisasian kepegawaian Pengorganisasian adalah suatu ancang untuk mematok, menggolong- golongkan, dan menata berbagai tipe kegiatan yang dipandang wajib, penetapan tugas, dan wewenang seseorang, serta pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai maksud. Mobilisasi mengantarkan semua mata air dasar manusia dan nonmanusia ke dalam suatu eksemplar tertentu sedemikian rupa sehingga orang- orang yang bekerja di dalamnya dapat berkolaborasi secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai pamrih nan sudah ditetapkan. Keseleo satu efek berpangkal mobilisasi adalah terbentuknya struktur organisasi dan dalam struktur 6 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaianorganisasi akan tampak bagaimana hubungan antara satu unit dengan unit Pengarahan fungsionaris Ada banyak teori dan keyakinan tentang apa nan memotivasi tenaga kerja. Secara keseluruhan tak ada kesepakatan tentang cambuk. Oleh karena itu, sangat sulit lakukan organisasi bakal sampai pada kebijakan dan pendekatan yang akan memuaskan semua fungsionaris. Namun, ada kebiasaan-aturan praktis yang dapat diikuti setidaknya bagi membantu memotivasi pegawai dan meningkatkan kepuasan kerja. Berikut ini penjelasannya. 1 Menjelaskan kepada para personel apa yang dimaksud dengan kinerja efektif dan pastikan untuk mengerti segala apa yang diharapkan. 2 Pastikan bahwa terdapat hubungan jelas antara kinerja dan apresiasi honorarium dan bahwa setiap hubungan semacam itu dikomunikasikan kepada para sida-sida. 3 Pastikan bahwa semua pegawai diperlakukan secara adil dan penilaian tentang performa harus independen. 4 Jika mungkin, kembangkan jenis-macam penghargaan nan berbeda, tidak semua bani adam dapat dinaikkan pangkatnya dipromosikan alias perlu dinaikkan pangkatnya. 5 Doronglah vitalitas seluwes mungkin di n domestik lingkungan kerja dan kembangkan tren manajemen nan mudah diserap serta mampu diubah- silih bagi menyetimbangkan orang dan lingkungan. 6 Kembangkan sebuah sistem manajemen prestasi atau setidaknya tetapkan alamat yang dapat dicapai saja harus terus berkembang. 7 Perhitungkan semua faktor lingkungan dan sosial, seperti mana kenyamanan dan media lingkungan kerja, interaksi sosial di antara personel, pokoknya semua faktor yang dapat menjadi perigi ketidakpuasan. Bagan Pengarahan kepada pegawai Kemeterian Keuangan kawasan Jateng Sumber Winarso, 2019d. Pengendalian pegawai Pemeriksaan sebagai episode dari pengendalian merupakan proses pengukuran dan penilaian tingkat efektivitas kerja personel dan tingkat efisiensi penggunaan wahana kerja internal memberikan kontribusi puas pencapaian harapan organisasi. Setiap kegiatan pengawasan memerlukan tolok ukur atau tolok bagi Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 7mengukur tingkat keberuntungan dalam bekerja yang n domestik penilaian prestasi disebut barometer pencahanan. Standar adalah suatu kriteria atau abstrak sahih yang akan diperbandingkan dengan hasil substansial. Banyak tipe standar yang boleh digunakan dalam pengendalian kegiatan- kegiatan kepegawaian. Dalam mengatasi unit/penggalan kepegawaian, didikan harus mampu menemukan granula-butir pengendalian politis yang bisa dipantau berdasarkan digresi. G. Asas-Asas Pegawai ASN/PNSDalam menjalankan tugasnya, pegawai ASN harus bersendikan pada asas berikut Asas Kepastian Hukum Asas kepastian hukum dalam setiap pengelolaan kebijakan dan manajemen ASN, mengutamakan kalangan statuta perundang-undangan, kepatutan, dan Asas Profesionalitas Asa profesionalitas mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan takdir qanun Asas Proporsionalitas Asas proporsionalitas mengutamakan kesamarataan antara hak dan tanggung karyawan Asas Keterpaduan Asas keterpaduan adalah pengelolaan pegawai ASN berdasarkan lega satu sistem pengelolaan yang terpadu secara Asas Delegasi Asas delegasi bahwa sebagian kewenangan pengelolaan sida-sida ASN dapat didelegasikan pelaksanaannya kepada departemen, rancangan pemerintah nonkementerian, dan pemerintah Asas Netralitas Asas netralitas bahwa setiap fungsionaris ASN tidak berpihak dari apa rangka pengaruh mana pun dan tak memihak kepada kepentingan siapa Asas Akuntabilitas Asas akuntabilitas bahwa setiap kegiatan dan hasil intiha dari kegiatan personel ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan bilangan peraturan Asas Efektif dan Efisien Asas efektif dan efisien bahwa dalam menyelenggarakan manajemen ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat perian sesuai dengan perencanaan nan Asas Keterbukaan Asas keterbukaan bahwa dalam manajemen tata ASN bersifat membengang untuk Asas Nondiskriminatif Asas nondiskriminatif bahwa internal manajemen manajemen ASN, KASN tidak membedakan perlakuan berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan. 8 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian11. Asas Persatuan dan Kesatuan Asas persatuan dan kesendirian bahwa pegawai ASN seumpama perekat Negara Kesatuan Republik Asas Keadilan dan Paritas Asas keadilan dan kesetaraan bahwa pengaturan mencerminkan rasa penyelenggaraan ASN harus terdapat keseimbangan dan paritas untuk memperoleh kesempatan akan fungsi serta peran sebagai pegawai Asas Kesejahteraan Asas kesejahteraan bahwa penyelenggaraan ASN diarahkan untuk menciptakan menjadikan peningkatan kualitas hidup sida-sida ASN. Untuk meningkatkan SDM sida-sida distrik sipil, diperlukan adanya pendidikan danpelatihan cak bagi aparatur negara sebagai pendanaan makhluk yang harus dilaksanakan olehsuatu organisasi, lain semata-mata meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, juga internal rangkamempercepat penguatan perwujudan perilaku yang diinginkan Siagian, 198332. Dalam upaya pembinaan aparatur negara diperlukan adanya pendidikan danpelatihan yang boleh meluaskan kemampuan pegawai lain saja bakal menanganipekerjaan pada saat itu, doang juga untuk jalan hidup-pekerjaan di masa pendidikan dan pelatihan yaitu investasi di dalam diri pekerja bank talentanan nantinya siap ditimba apabila buat meningkatkan efektivitas operasional suatuorganiasasi Steers, 1985 67. Berikut ini tujuan pembinaan karyawan Diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas-tugas perintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berbuntut Meningkatkan dur dan keterampilan serta merabuk kegairahan Diarahkan memfokus terwujudnya tata letak fungsionaris, baik kerumahtanggaan jumlah maupun mutu nan memadai serasi dan Terwujudnya pegawai yang setia dan loyal kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta terwujudnya aparatur yang bersih dan Ditujukan kepada terwujudnya suatu iklim kerja yang serasi dan menjamin terciptanya ketenteraman jasmani ataupun rohani secara adil dan Diarahkan kepada penyaluran, penyiaran, dan pemakaian pegawai secara teratur terpadu dan Diarahkan kepada pembinaan dengan menggunakan sistem karier dan sistem penampakan kerja Musanef, 198034. H. Tujuan Administrasi KepegawaianEfisiensi, efektivitas, dan daya produksi organisasi bikin mencecah tingkat sederajat-tingginyamerupakan intensi utama administrasi. Untuk mencapai tujuan administrasi, dibutuhkanperan sumber muslihat manusia serta peran sumber daya bukan bani adam Mampu, 2008 60.Berikut ini maksud administrasi Memperintim sistem perencanaan dan pengembangan pegawai serta pemenuhan/ rekrutmen sesuai dengan tingkat kebutuhan dan nan Mengembangkan sistem manajemen pemberitahuan Meningkatkan kualitas mata air buku aparatur bakal meningkatkan kompetensi sesuai tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan melalui pendidikan, latihan, Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 9peningkatan pendidikan formal, meningkatkan keterampilan teknik, serta fungsional aparatur Terwujudnya penataan pegawai sesuai kompetensi jabatan dan syarat jabatan serta mencela arketipe Eskalasi pembinaan pegawai untuk meningkatkan akuntabilitas dan ketenteraman Pertambahan penampakan pelayanan kepegawaian dalam rencana meningkatkan kapasitas pemerintah provinsi untuk takhlik pengelolaan pemerintahan nan baik “Good Governance”. I. Ruang Spektrum Administrasi KepegawaianAdministrasi kepegawaian privat instansi pemerintah tidak dapat dilepaskan dari kegiatanadministrasi secara keseluruhan. Cak cakupan kegiatan administrasi kepegawaian, antara lainpenerimaan, penempatan, peluasan, dan pemecatan tenaga kerja dalamrangka menepati kebutuhan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkansebelumnya. Dengan demikian, sasaran dan pangsa cak cakupan kegiatan ini sekaligusmemberikan pengertian administrasi ini kegiatan administrasi Staffing, kegiatan tersebut meliputi pemilahan, interview, pengangkatan, analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, promosi, mutasi, dan perpanjangan tiang Pembinaan, kegiatan tersebut meliputi didikan, penilaian kepegawaian, inventarisasi, pengaturan pemindahan, pelayanan kesehatan, penangkalan kecelakaan, kesejahteraan pegawai, dan Kontak kepegawaian, kegiatan tersebut meliputi pertalian serikat kerja dengan organisasi kawan kerja yang lainnya atau hubungan antara perseroan kerja dengan perusahaan, perundingan kontrak kerja, keluhan buruh, perwasitan takdirnya terjadi perselisihan, dan Cak bimbingan dan pengembangan, kegiatan tersebut menutupi job training, latihan kepeminpinan, ekspansi kepemimpinan, latihan singularis atau cak bimbingan kerja sebelum menduduki satu jabatan dan Kompensasi, kegiatan tersebut menghampari gaji dan upah, tunjangan, bonus, pencatuan laba, hadiah, dan Komunikasi kepegawaian, kegiatan tersebut, membentangi kancing petunjuk, saluran komunikasi, pengendalian berita negatif, keluh kesah, mendengarkan ganjalan jajak pendapat tingkah laku modal, dan Organisasi, kegiatan tersebut meliputi penyusunan struktur organisasi, penggunaan saluran organisasi protokoler dan informal, dan mengatasi akibat yang ditimbulkan dari perubahan organisasi8. Administrasi, kegiatan tersebut meliputi penjelasan dan penafsiran adapun pengaturan, tanya jawab, partisipasi, gaya kepemimpinan dan Kebijaksanaan kepegawaian dan pelaksanaannya, kegiatan tersebut menutupi penentuan, kebijaksanaan, strategi, dan perencanaan kebutuhan Tinjauan, ancangan, dan penyelidikan, kegiatan tersebut meliputi program maklumat dan pencatatan; evaluasi kebijaksanaan dan programa; pengujian teori, pintasan, percobaan dan analisis biaya; serta keuntungan. 10 Otomatisasi Tata Kelola KepegawaianTugas Kelompok1. Siswa dibagi privat kelompok. Setiap kelompok terdiri atas empat siswa dan Buatlah laporan hasil sawala tentang kata sandang berikut ini. Menpan-RB Banyak Penempatan Pegawai Bukan Sesuai Sampai momen ini masih banyak peletakan fungsionaris di pemerintah daerahtidak sesuai kompetensi yang dimiliki. Hal ini diyakini terlazim ditata ulang mudahmudahan pelayananke mahajana makin maksimal. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Men PAN-RB, Asman Abnur, memufakati penempatan pegawai di daerah masihtidak sesuai kompetensi. “Ya itu masih terjadi,” katanya usai menjadi keynote speech pada acara launchingbuku Merongak Perkembangan Menuju Tata Kelola Rezim nan Baik dan Evaluasi AKIP dan RBdi Yogyakarta, Kamis 28/9. Dia mencontohkan, ada ketua biro kebugaran yang tak diisi oleh sosok yangberlatar pinggul pendidikan kebugaran.“Tambahan pula dinilai berpangkal sosok nan berpendidikanguru. Itu kan nggak nyambung,” tegasnya. Asman mengatakan, fakta itu terjadi karena beberapa hal. Saja, yang disayangkanadalah karena tertambat cak regu sukses. Banyak kepala daerah detik berbudaya dalam Pilkada mengajakpejabat daerah menjadi tim suksesnya. Setelah menang di Pilkada lampau, kepala daerah tersebut menaruh tim suksesnyasesuai jabatan yang hampa, meski dari latar birit pendidikan nan berbeda denganjabatan yang nol. “Sementara itu itu enggak kompetensinya,” ungkap Asman. Untuk penaruhan personel agar sesuai kompetensi wajib penataan ulang ketika ini sedang menggodok rekruitmen CPNS, sepatutnya penempatannyasesuai kompetensi. Menurut Asman, kini rekrutmen CPNS baru dibuka buat departemen. Untukrekruitmen CPNS tingkat provinsi dan kabupaten/ii kabupaten sedang dievaluasi. “Berapa sihkebutuhan berupa fungsionaris nan ideal di suatu daerah,” ungkapnya Asman mengistimewakan, sesudah evaluasi selesai dan telah mendapat ponten kebutuhanpegawai secara ideal, rekruitmen yunior dibuka.“Masa ini evaluasi kebutuhan teoretis pegawaidi kawasan sudah lalu berjalan,” katanya. Berdasarkan artikel di atas, bagaimana dampaknya terhadap penuntasan pekerjaandan keberlangsungan kegiatan di lembaga/instansi tempat bekerja? Analisislah masalahini dan presentasikan hasilnya di depan kelas. Ira Spektrum Administrasi Kepegawaian 11Rangkuman Administrasi kepegawaian pada hakikatnya melakukan dua fungsi, yaitu manfaat administratif dan kepentingan operatif teknis. Fungsi manajerial berkaitan dengan pekerjaan pikiran alias memperalat pikiran mental meliputi perencanaan, pengorganisasian, taklimat, dan pengendalian personel. Sedangkan, kekuatan operatif teknis berkaitan dengan kegiatan-kegiatan nan dilakukan dengan fisik. Hal ini meliputi pengadaan, pengembangan, tempuh, integrasi, proteksi, dan pemensiunan fungsionaris. Berikut ini tujuan administrasi kepegawaian. 1. Memperkuat sistem perencanaan dan pengembangan sida-sida, pemenuhan/ rekrutmen sesuai dengan tingkat kebutuhan dan yang tersedia. 2. Melebarkan sistem manajemen informasi kepegawaian. 3. Meningkatkan kualitas sumber rahasia aparatur untuk meningkatkan kompetensi sesuai tugas ki akal dan keefektifan nan dilaksanakan melalui pendidikan, latihan, pertambahan pendidikan seremonial, meningkatkan ketangkasan teknik, serta fungsional aparatur pemerintah. 4. Terwujudnya penataan pegawai sesuai kompetensi jabatan dan syarat jabatan serta memperhatikan teoretis karier. 5. Peningkatan pembinaan personel untuk meningkatkan akuntabilitas dan kesejahteraan personel. 6. Peningkatan kinerja pelayanan kepegawaian kerumahtanggaan bagan meningkatkan kapasitas pemerintah kawasan kerjakan membentuk manajemen pemerintahan yang baik atau “good governance”. Uji KompetensiA. Soal Saringan GandaPilihlah jawaban yang paling Tenaga kerja adalah semua sosok yang bersedia dan sanggup bekerja, teragendakan mereka yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa akibat tidak terserah kesempatan kerja merupakan pengertian tenaga kerja menurut …. a. George Terry b. Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo c. Sondang P. Siagian d. Sumitro Djojohadikusumo e. The Liang Gie2. Menurut UU Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara nan selanjutnya disingkat ASN adalah …. a. orang-orang nan melakukan pencahanan dengan mendapat royalti jasa berupa gaji dan tunjangan berusul pemerintah atau badan swasta b. profesi bagi tenaga kerja kawasan sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang berkarya pada instansi pemerintah 12 Mekanisasi Tata Kelola Kepegawaianc. karyawan manusia fisis maupun rohaniah mental dan manah yang senantiasa dibutuhkan dan menjadi keseleo satu modal pokok n domestik usaha kerja sama untuk sampai ke maksud tertentu organisasi d. penduduk privat usia kerja nan siap melakukan tiang penghidupan, antara bukan yang sudah berkreasi, semenjana mencari pekerjaan, dan yang bersekolah e. penduduk negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu diangkat berdasarkan perjanjian kerja kerjakan jangka waktu tertentu dalam rang melaksanakan tugas3. Kesejahteraan umum belum merata dan masih dahulu harus dikoordinasi lebih baik lagi untuk mencecah kesatuan arah yang mencapai ketenteraman. Hal ini sesuai dengan Alas kata UUD 1945 alinea ke IV, tertulis tugas yang diamanatkan pemerintah. Kerjakan itu perlu adanya …. a. prinsip efisiensi dan produktivitas kerja b. cara komando c. prinsip keekaan sisi d. prinsip wewenang dan barang bawaan jawab e. prinsip disiplin4. Pemerintah memasrahkan perhatian khusus buat atlet nan memiliki prestasi di arena dunia. Pemerintah melangkaui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi PAN-RB akan memfasilitasi olahragawan menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS. Nantinya, atlet yang menjadi PNS akan ditempatkan di daerah alias di pemerintah sendi karena keahliannya dibutuhkan dalam pengembangan prestasi olahraga di tanah tumpah sehingga berputra ahli olahraga berprestasi di ajang marcapada. “Akan ditempatkan apakah di Kemenpora atau didistribusikan ke daerah karena keahlian dibutuhkan bikin apakah menjadi pelatih di Biro Olahraga atau di tingkat kewarganegaraan. Kita rumuskan dengan Kemenpora,” jelasnya … Mata air RRI . Penempatan para olahragawan nan diterima seperti pada teks di atas sesuai dengan prinsip …. a. equal pay for equal work b. kesatuan arah c. demokrasi d. kemanusiaan e. the right man on the right place5. Aktivasi personel adalah …. a. umpama proses penentuan kebutuhan pegawai pada hari yang akan datang berdasarkan peralihan-perubahan nan terjadi dan persediaan pegawai yang cak semau b. proses pengukuran dan penilaian tingkat efektivitas kerja pegawai serta tingkat efisiensi penggunaan kendaraan kerja dalam memberikan kontribusi pada pencapaian harapan organisasi c. langkah untuk menjadwalkan, menggolongkan, dan mengatur bineka macam kegiatan yang dipandang teradat, penetapan tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian wewenang privat rangka untuk sampai ke tujuan d. pengawasan dalam takhlik analisis sungguh-sungguh akan halnya apa yang memotivasi setiap sida-sida yaitu tidak praktis e. proses pembinaan sida-sida negeri sipil secara menyeluruh yaitu segenap aktivitas nan bersangkut paut dengan kebobrokan penggunaan sida-sida Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 136. Kegiatan pemilahan, wawancara, pengangkatan, analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, promosi, mutasi, dan perpanjangan pekerjaan merupakan kegiatan …. a. pembinaan b. staffing c. hubungan d. pembinaan e. kompensasi7. Berkaitan dengan pekerjaan pikiran atau menggunakan pikiran mental yang menutupi perencanaan, aktivasi, pengarahan, dan pengendalian pegawai merupakan …. a. fungsi teknis b. khasiat manajerial c. fungsi manajemen d. keistimewaan administrasi kepegawaian e. maslahat pengorganisasian8. Internal tindakan pengorganisasian, apabila isi pekerjaan dan muatan telah ditetapkan, ancang berikutnya adalah …. a. mencerna dan menghayati pamrih organisasi b. membagi habis pekerjaan dalam kegiatan putaran c. menggolongkan kegiatan privat rincih yang praktis d. menempatkan sida-sida e. mengadakan pembinaan pegawai9. Sebagian wewenang tata pegawai ASN dapat didelegasikan pelaksanaannya kepada kementerian, rencana pemerintah nonkementerian, dan pemerintah daerah adalah asas …. a. kafilah b. objektivitas c. persatuan dan kesatuan d. non-diskriminatif e. kesejahteraan10. Bimbingan, penilaian kepegawaian, inventarisasi, pengaruh pemindahan, pelayanan kesehatan, penangkalan kecelakaan, kesejahteraan pegawai, dan sebagainya. Pernyataan tersebut adalah bagian …. a. kursus dan peluasan b. komunikasi c. kebijaksanaan kepegawaian dan pelaksanaannya d. staffing e. controlling11. Gaji dan upah, tunjangan, bonus, pencatuan laba, kasih dan sebagainya. Pernyataan tersebut merupakan bagian dari …. a. kompensasi b. organisasi c. manajemen d. pelatihan dan pengembangan e. administrasi 14 Mekanisasi Penyelenggaraan Kelola Kepegawaian12. Daya guna, efektivitas, dan produktivitas organisasi lakukan mencapai tingkat sebabat- tingginya ialah …. a. pamrih utama administrasi b. faedah administrasi c. manfaat administrasi d. tugas administrasi e. urat kayu lingkup administrasi13. Tujuan utama komunikasi di lingkungan suatu organisasi dalam konteks kegiatan taklimat adalah …. a. mempermudah penyampaian butir-butir b. memberikan informasi yang diperlukan tenaga kerja c. memengaruhi tingkah laku personel d. menciptakan jaringan kerja antarpegawai e. menggolongkan pegawai sesuai tinggi dan jabatannya14. Pembinaan aparatur negara yang diorientasikan kepada kemampuan, kesetiaan, pengabdian, dan beban jawab pegawai daerah terhadap negara dan bangsa merupakan pelecok satu usaha lakukan melawan laju pembangunan dan menghadapi keberuntungan di segala permukaan. Adapun yang menjadi maksud berbunga pembinaan pegawai provinsi adalah …. a. menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena situasi ini berbimbing dengan kampanye publik buat mendapat penghasilan b. menentukan keuntungan yang bersifat kompetitif dan hasil optimum c. diarahkan menuju terwujudnya atak pegawai, baik n domestik besaran maupun mutiara yang pas agar serasi dan harmonis d. meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, lagi kerumahtanggaan rangka mempercepat pemantapan perwujudan perilaku yang diinginkan e. melebarkan sistem tata informasi kepegawaian15. Mengutamakan kesamarataan antara kepunyaan dan bahara karyawan ASN merupakan aplikasi berusul asas …. a. keadilan dan kesetaraan b. keterbukaan c. efektif dan efisien d. netralitas e. komunikasiB. Soal EsaiJawablah dengan tepat dan Mengutamakan keadilan antara hak dan muatan tenaga kerja ASN merupakan ….2. Pekerja menilai sistem pembagian gaji itu objektif apabila menerima gaji yang sama besar dengan performa atas pekerjaan nan sudah lalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan cara ….3. Proses pengukuran dan penilaian tingkat efektivitas kerja pegawai dan tingkat kesangkilan penggunaan ki alat kerja intern menyerahkan kontribusi sreg pencapaian tujuan organisasi adalah …. Ruang Spektrum Administrasi Kepegawaian 154. Agar dapat mengembangkan kemampuan pegawai bukan hanya untuk menangani pekerjaan pada momen itu, tetapi juga buat pencahanan-karier di perian mendatang diperlukan ….5. Bahwa penyelenggaraan ASN diarahkan cak bagi menciptakan menjadikan peningkatan kualitas hidup pegawai ASN merupakan ….6. Mengutamakan keahlian yang berdasarkan kode budi pekerti dan ketentuan regulasi perundang-undangan yakni ….7. Diberikan tahun liburan, kemudian tunjangan untuk anak dan ampean pun lagi cukup. Pangkat nan lebih tinggi juga bukan bertindak sewenang-wenang, artinya para PNS boleh pulang sesuai jadwal pulang kantor yaitu ….8. Setiap pegawai ASN tak berpihak dari apa bentuk pengaruh mana juga dan tidak memihak kepada khasiat siapa pun. Hal ini sesuai dengan….9. Peningkatan kinerja pelayanan kepegawaian privat bentuk meningkatkan produktivitas pemerintah daerah bakal mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik sering disebut dengan istilah ….10. Setiap kegiatan pengawasan memerlukan tolok ukur atau kriteria kerjakan mengukur tingkat keberhasilan dalam bekerja yang dalam penilaian penampakan disebut ….C. Soal Esai UraianJawablah dengan ringkas dan Jelaskan mengapa perencanaan pegawai harus dilakukan dengan Dalam instansi pemerintah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan administrasi secara keseluruhan. Jelaskan lingkup kegiatan administrasi Keberadan pegawai sebagai mata air daya manusia ditinjau dari sebelah kualitas dan besaran merupakan faktor pendorong maupun tokoh bagi organisasi dalam proses pencapaian tujuannya. Jelaskan kualitas dan kuantitas sumber resep yang dapat mendorong dan memprakarsai organisasi dalam sampai ke Intinya pendidikan dan pelatihan merupakan pemodalan di dalam diri pekerja bank pembawaan yang nantinya siap ditimba apabila boleh meningkatkan efektivitas operasional satu organiasasi. Jelaskan seberapa bermakna peranan diklat bagi seorang Salah satu tujuan administrasi kepegawaian adalah meningkatkan kualitas sumber daya aparatur untuk meningkatkan kompetensi sesuai tugas pokok, dan kemustajaban yang dilaksanakan melalui pendidikan dan pelajaran, peningkatan pendidikan formal dan meningkatkan kesigapan teknik dan fungsional aparatur pemerintah. Namun, pada kenyataannya masih dijumpai tenaga kerja yang belum terampil dalam menjalankan tugasnya. Berikan pendapat Anda mengenai peristiwa ini. 16 Mekanisasi Tata Kelola Kepegawaian

PengertianDemokrasi Pancasila Secara Umum. Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang berdasarkan pada asas kekeluargaan dan gotong royong yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat, memiliki kandungan berupa unsur-unsur kesadaran dalam bereligius, menjunjung tinggi kebenaran, budi pekerti luhur dan kecintaan, berkesinambungan dan
Dalam hal penyelanggaraan negara asas demokrasi berkaitan erat dengan ? TUJUAN NEGARA MAAF KLOK SALAH Jawabandalam hal penyelenggaraan negara, asas demokrasi berkaitan erat dengan ?sistem politik di Indonesia , yaitu "Demokrasi"...Penjelasanketentuan tersebut terdapat dalam UUD 1945, yaitu yang tercermin pada pasal 1 ayat 2 " kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh majelis permusyawaratan rakyat"..backtoschool2019
Padazaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara merumuskan pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322 S.M., merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai negara polis. Yang pada saat itu asih dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang kecil.
Source Halo Guys Salam sejahtera untuk pembaca setia kami. Pada kesempatan kali ini, kami ingin membahas tentang hal yang penting dalam dunia website. Yaitu alamat alamat dalam halaman web dikenal dengan nama. Saat ini, penggunaan website sebagai media promosi atau informasi sangatlah penting. Oleh karena itu, pemilik website harus memastikan bahwa alamat website mereka mudah diingat dan mudah diakses oleh pengguna internet. Pendahuluan Pendahuluan ini akan membahas mengenai pengertian alamat alamat dalam halaman web dikenal dengan nama. Seiring berjalannya waktu, penggunaan internet semakin meningkat. Tidak mengherankan bahwa setiap perusahaan, organisasi, atau individu saat ini membutuhkan website untuk meng-online-kan kegiatan atau informasi mereka. Bagi pemilik website, alamat website mereka menjadi bagian penting yang harus dipertimbangkan dengan baik. Banyak perusahaan atau organisasi menggunakan nama domain yang mudah diingat. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah nama domain harus sesuai dengan konten website, mudah diingat, dan mudah diucapkan. Nama domain tersebut menjadi salah satu elemen branding website, sehingga harus dipilih dengan cermat. Selain itu, alamat website juga dapat mempengaruhi pengunjung. Pengunjung akan lebih cenderung mengunjungi website yang alamatnya mudah diingat dan mudah diakses. Oleh karena itu, pemilik website harus memilih nama domain yang mudah diingat dan juga mudah diakses oleh pengguna internet. Kelebihan alamat alamat dalam halaman web dikenal dengan nama adalah memudahkan pengunjung dalam mengingat alamat website. Nama domain yang baik akan menghasilkan branding yang baik pula. Selain itu, pemilihan nama domain yang tepat dapat membantu dalam optimasi search engine, yang akan meningkatkan peringkat website dalam hasil pencarian Google. Namun, ada juga beberapa kekurangan dalam penggunaan alamat alamat dalam halaman web dikenal dengan nama. Salah satunya adalah biaya. Nama domain yang mudah diingat dan sesuai dengan konten website pasti lebih mahal dibandingkan dengan nama domain yang tidak sesuai dengan konten website. 1. Memudahkan Pengunjung Untuk Mengingat Alamat Website Sebuah nama domain yang baik akan mudah diingat oleh pengunjung. Hal ini memudahkan pengunjung untuk mengakses website tersebut di masa yang akan datang. Sebagai pemilik website, pastikan nama domain yang dipilih sesuai dengan konten website. 2. Branding Yang Baik Nama domain yang baik akan menghasilkan branding yang baik pula. Pengunjung akan lebih mudah mengingat nama domain yang unik dan mudah diingat, sehingga membuat website Anda semakin terkenal. 3. Meningkatkan Optimasi Search Engine Pemilihan nama domain yang tepat dapat membantu dalam optimasi search engine. Nama domain yang sesuai dengan konten website akan meningkatkan peringkat website dalam hasil pencarian Google. 4. Meningkatkan Percaya Diri Pemilihan nama domain yang tepat juga dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung terhadap website Anda. Pengunjung akan lebih percaya dan merasa yakin untuk mengunjungi website Anda jika nama domain yang dipilih sesuai dengan konten website. 5. Meningkatkan Kemampuan Ragam Extension Nama domain yang baik dapat meningkatkan kemampuan server untuk terdapatnya banyak extension domain di dalamnya, seperti .com, . .org, .edu, dan lain sebaginya 6. Mudah untuk di Branding Alamat Alamat Dalam Halaman Web Dikenal dengan Nama membantu Anda mendapatkan branding yang sangat kuat dan mudah diingat. Pembaca mana pun akan dengan mudah mengingat alamat situs Anda, bahkan setelah sekali membacanya. 7. Menyederhanakan Komunikasi Dalam era yang penuh kecepatan ini, alamat alamat dalam halaman web dikenal dengan nama membantu menyederhanakan komunikasi dengan pelanggan Anda, dimana Anda akan lebih mudah mempromosikan konten website dengan memberikan alamat website yang mudah diingat dan mudah diakses. Kekurangan Alamat Alamat Dalam Halaman Web Dikenal dengan Nama 1. Biaya Yang Lebih Mahal Nama domain yang mudah diingat dan sesuai dengan konten website pasti lebih mahal dibandingkan dengan nama domain yang tidak sesuai dengan konten website. Oleh karena itu, pemilik website harus mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli sebuah domain. 2. Kesulitan Mendapatkan Nama Domain Yang Tepat Terkadang, nama domain yang tepat telah dipakai oleh orang lain. Hal ini menjadi problem bagi pemilik website untuk memilih nama domain yang tepat sesuai dengan konten website mereka. 3. Membingungkan Pengunjung Jika Terdapat Nama Domain Yang Mirip Jika terdapat nama domain yang mirip dengan nama domain milik Anda, maka itu akan membingungkan pengunjung untuk memilih alamat website yang tepat. Hal ini bisa membuat pengunjung kesulitan untuk mencari informasi yang diinginkan. 4. Terdapat Risiko Penipuan Perlu diingat bahwa tidak semua nama domain yang tersedia untuk dibeli aman dan terpercaya. Pemilik website harus memastikan bahwa nama domain yang mereka beli aman dan terpercaya agar tidak menjadi korban penipuan. 5. Sulit Untuk Diubah Nama domain yang sudah dibeli dan digunakan sulit untuk diubah. Jadi, pemilik website harus memastikan bahwa nama domain yang dipilih adalah nama yang tepat dan sesuai dengan konten website. 6. Pengaruh Yang Tidak Signifikan Terhadap Peningkatan Traffic Webite Nama domain yang dipilih tidak menjamin akan meningkatkan traffic website secara signifikan. Kualitas konten website serta optimasi SEO juga mempengaruhi jumlah traffic website. 7. Kesesuaian Dengan Legalisaasi Hukum Tidak semua nama domain dapat dipakai dalam suatu website, beberapa dilarang oleh pemerintah. Hal ini perlu diperhatikan oleh pemilik website saat memilih nama domain yang tepat. Tabel Informasi Alamat Alamat Dalam Halaman Web Dikenal dengan Nama Informasi Keterangan Nama Domain Alamat website yang dikenal dengan nama Pemilik Domain Orang atau perusahaan yang membeli dan memiliki kontrak atas domain tersebut Registrasi Domain Pembelian hak atas penggunaan nama domain Biaya Registrasi Domain Biaya yang dikeluarkan untuk membeli hak atas penggunaan nama domain Extension Domain Ekstensi domain yang digunakan untuk identitas situs web Penyedia Domain Perusahaan yang memungkinkan seseorang untuk membeli hak atas penggunaan nama domain Nama Server Server yang digunakan oleh website Frequently Asked Questions FAQ 1. Apa itu alamat alamat dalam halaman web dikenal dengan nama? 2. Mengapa pemilihan nama domain penting dalam pembuatan website? 3. Bagaimana cara memilih nama domain yang baik? 4. Apakah biaya untuk membeli nama domain mahal? 5. Apa saja extension domain yang tersedia? 6. Apa yang harus dilakukan jika nama domain yang diinginkan sudah digunakan? 7. Bagaimana cara memastikan bahwa nama domain yang dipilih aman dan terpercaya? 8. Apakah sulit untuk mengubah nama domain yang sudah dibeli dan digunakan? 9. Apakah pengaruh nama domain terhadap traffic website signifikan? 10. Bagaimana cara mengetahui apakah nama domain dapat dipakai atau tidak? 11. Apa pengaruh legalisasi hukum dalam pemilihan nama domain? 12. Apa dampak penggunaan nama domain yang tidak sesuai dengan konten website? 13. Apa saja yang perlu diperhatikan saat memilih nama domain? Kesimpulan Dalam pembuatan website, alamat alamat dalam halaman web dikenal dengan nama merupakan elemen penting yang harus dipertimbangkan dengan baik. Kelebihan alamat alamat dalam halaman web dikenal dengan nama adalah memudahkan pengunjung dalam mengingat alamat website, branding yang baik, meningkatkan optimasi search engine, meningkatkan percaya diri, meningkatkan kemampuan ragam extension, mudah untuk di branding, dan menyederhanakan komunikasi. Namun, terdapat kekurangan seperti biaya yang mahal, kesulitan mendapatkan nama domain yang tepat, membingungkan pengunjung jika terdapat nama domain yang mirip, risiko penipuan, sulit untuk diubah, pengaruh yang tidak signifikan terhadap peningkatan traffic website, dan kesesuaian dengan legalisasi hukum. Pemilik website harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut saat memilih nama domain yang tepat. Pastikan nama domain yang dipilih sesuai dengan konten website, mudah diingat, mudah diucapkan dan masuk akal. Agar nama domain Anda tidak dicuri, pastikan melindungi nama domain Anda dengan panjang karaker yang cukup serta enkrip dengan baik. Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba! Alamat pendidikan yang terdapat dalam halaman web dapat membantu pengunjung dalam mencari informasi terkait pendidikan.
apasaja yang harus ada dalam konsep Negara Hukum. Dalam paper dengan topik, “Negara Hukum dan Demokrasi”, akan diuraikan dengan singkat perkembangan konsep Negara Hukum, rumusan konsep Negara Hukum dari para pakar, apa yang dimaksud dengan rumusan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen dan mengapa dalam Negara Hukum mutlak disertai dengan
Abstract Negara demokrasi adalah negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Isu mengenai demokrasi akan selalu berhubungan dengan isu mengenai hak asasi manusia. Perjuangan menegakkan demokrasi merupakan upaya umat manusia dalam rangka menjamin dan melindungi hak asasinya, karena demokrasi merupakan salah satu sistem politik yang memberi penghargaan atas hak dasar manusia. Demokrasi bukanlah hanya sebatas hak sipil dan politik rakyat, namun dalam perkembangannya demokrasi juga terkait erat dengan sejauh mana terjaminnya hak-hak ekonomi dan sosial budaya dari rakyatnya. Dengan demikian hak asasi manusia akan terwujud dan terjamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila negara mampu menjamin tegaknya hak asasi manusia. ASTALOGCOM – Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, ‘demokratia‘ yang artinya adalah ‘kekuasaan rakyat’.Istilah ini diperkenalkan oleh Cleisthenes sekitar tahun 508 – 507 SM sehingga ia dijuluki sebagai bapak demokrasi pertama di Athena. Konsep demokrasi sebagai salah satu bentuk pemerintahan dianggap sebagai salah satu konsep yang baik sehingga hal ini terus 2. Asas Demokrasi Pembelaan Negara Aturan maupun dasar hukum yang jelas mengenai hak dan kewajiban dari setiap warga negara untuk ikut serta dalam hal pembelaan negara atau bela negara telah tertuang jelas dalam berbagai peraturan, baik itu Undang-Undang Dasar 1945 maupun Undang-Undang. Berbagai peraturan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Di dalam amandemen UUD 1945 pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. b. Pasal 30 UUD 1945 pasal 1 dan 2 secara lengkap sebagai berikut. 1 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 2 Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. c. Selain itu dalam UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dalam pasal 9 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. d. Undang-Undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 2, yaitu Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban warga negara serta kenyakinan pada kekuatan sendiri. e. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, pasal 68 menjelaskan bahwa setiap warga negara ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berbagai undang-undang yang merupakan pelaksanaan dari pasal 30 UUD 1945 mengenai Pertahanan dan Keamanan Negara sebagai berikut. 1 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam pasal 30 ayat 4. Polri sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum Sunarso, 2006110. 2 Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dalam pasal 9 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. 3 Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, pasal 30 ayat 3. TNI terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara Sunarso dkk, 2006110. Sesuai dengan amandemen UUD 1945 pasal 27 ayat 3 menjelaskan bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing Sukaya dkk, 200210. Dari uraian di atas membuktikan bahwa upaya bela negara tidak hanya dilakukan dalam bentuk fisik perlawanan bersenjata, akan tetapi dilakukan melalui non-fisik hukum, pendidikan, diplomasi serta dapat dilakukan dengan bekerja dengan baik dan tulus demi kemajuan bangsa, turut serta dalam mengharumkan nama bangsa, maupun bangga untuk menjadi Indonesia dengan menggunakan produksi dalam negeri. 3. Pembelajaran Pendidikan Bela Negara Jurists itu adalah: 1. Negara harus tunduk pada hukum. 2. Pemerintah menghormati hak-hak individu. 3. Peradilan yang bebas dan tidak memihak. Profesor Utrecht membedakan ntara Negara Hukum Formil atau Negara Hukum Klasik, dan Negara Hukum Materiel atau Negara Hukum Modern . Negara Hukum Formil menyangkut pengertian hukum yang bersifat formil
Massa dari Aliansi Demokrasi Rakyat peringati 25 tahun reformasi di DPR, Minggu 21/5/2023. Foto Dok. IstimewaIndonesia sebagai negara yang lahir dari penindasan dan penjajahan hak atas setiap manusia, merebut kemerdekaan dari para penjajah untuk menata tatanan kemasyarakatan yang ramah akan keadilan, hak, dan kesejahteraan warga negaranya. Perjuangan yang tidak singkat dirasakan sejak tahun 1509 sampai 1945, Indonesia baru mendapatkan pengakuan atas kedaulatan negaranya. Demokrasi sebagai sistem yang lahir pertama kali di Yunani kuno menghendaki terjadinya keterlibatan rakyat secara aktif dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan negara, sehingga hak-hak atas warga negara mencoba untuk dilindungi oleh negara dalam proses penyelenggaraan negara yang berdasar asas dari rakyat, oleh rakyat dan untuk dengan kuantitas penduduk yang cukup banyak mencapai jiwa, dengan kompleksitas komponen penyusun lain seperti suku, budaya serta adat istiadat yang sangat beragam, berpotensi melahirkan dominasi serta deskriminasi yang dilakukan antar warga negara. Demokratisasi menjadi asas penting dalam penyelenggaraan negara yang sangat besar secara kuantitas penduduk dan plural secara komponen sosial-budaya. Negara harus hadir menjamin hak-hak warga negara, melibatkan secara aktif aspirasi warga negara serta memastikan tidak terjadinya dominasi antar warga negara yang akan berujung deskriminasi salah satu terus bertransformasi secara aktif menjawab kebutuhan zaman, begitupun dengan teknologi yang perlahan membersamai segala aspek kehidupan, tanpa terkecuali dalam ranah kehidupan bernegara yang perlahan mengalami efek transisi digital. Perubahan ini memberikan dampak yang signifikan, dengan adanya digitalisasi dalam bernegara, memungkinkan terjadi nya konversi ruang publik dan informasi yang terbuka, yang tidak hanya dapat diakses oleh sebagian golongan. Sehingga, asas-asas dalam demokrasi mampu menjangkau kesadaran masyarakat tanpa batas dimensi ruang dan waktu. Di sisi lain, digitalisasi ini mampu membuka peluang terjadinya deviasi para aktor pemerintahan, yang menghimpun parameter suara publik diukur sejauh mayoritas suara maya, yang menjadikan bias korelasi kebijakan yang dikeluarkan dengan aspirasi rakyat sebenarnya. Sehingga, tidak sedikit para pejabat yang menaruh fokus pertanggungjawaban jabatan hanya dalam pencitraan ruang maya, yang tidak bisa dipastikan kesesuaian kredibilitas kinerja yang ditampilkan dengan realitas yang ada. Hal ini menjadi persoalan yang cukup krusial, dimana demokratisasi bersanding dengan bias digitalisasi yang akan berdampak banyak dengan proses penyelenggaraan tata kelola Demokratisasi dan Perkembangan DigitalisasiIlustrasi digitalisasi. Foto ShutterstockDemokrasi lahir menjadi jawaban atas sejarah panjang dinamika sosial politik yang berkembang cukup pesat dalam melahirkan gelombang skeptisisme warga negara terhadap sistem partisipasi publik yang cenderung terjebak dalam praktik otoritarianisme. Demokrasi cukup mendapatkan atensi dalam konteks paradigma sistem partisipasi warga negara, bahkan mendapatkan stratum teratas yang diproyeksikan mampu mengelaborasikan hubungan antara aspirasi masyarakat kedalam kebijakan negara. Demokrasi menghendaki adanya liberalitas warga negara yang kondusif dan konstruktif dalam partisipasi menyuarakan aspirasi, melibatkan diri dalam kontestasi ataupun mengawal laju regulasi yang berpihak pada kepentingan masyarakat seluruhnya, sehingga terbentuk equilibrium sosial yang didasarkan atas partisipasi warga negara. Inklusivitas kultur partisipasi memungkinkan proses berjalannya negara mampu mengendalikan dinamika kekuasaan yang cenderung melanggengkan kepentingan melalui integrasi kepentingan masyarakat dengan tujuan negara yang didasarkan atas proses yang demokratis, seperti dalam bahasanya Abraham Lincoln “Pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat” sehingga rakyat memilki hak dan suara yang sama didalam pengaturan kebijakan pemerintahan, dengan asumsi ruang potensi terbentuknya kekuasaan absolut dapat dipastikan untuk tidak tumbuh diantara sistem yang ada. Indonesia sebagai negara yang lahir dari rahim pluralitas, mengharuskan suara dari setiap variabel masyarakat yang ada terakomodir didalam manifestasi kebijakan dan aturan negara, sehingga tidak terjadi deskriminasi pada kelompok tertentu yang memungkinkan terjadinya disintegrasi antar variabel masyarakat. Transisi digital menyasar berbagai negara, tanpa terkecuali Indonesia. Perkembangan tersebut tidak hanya merubah sistematika dan pola yang ada dalam konteks teknologi. Namun, merubah aspek sosiologis masyarakat, dimana terjadi pergeseran paradigma cara masyarakat menilai realitas. Efisiensi, transparansi dan akuntabilitas menjadi parameter utama masyarakat memandang berbagai pola kerja instansi yang ada. Ruang partisipasi yang sebelumnya hanya memungkinkan diakses oleh kalangan strata tertentu, dan hanya mengandalkan platform konvensional dengan laju distribusi informasi sejauh apa yang dielaborasi oleh para pihak yang berperan sebagai awak media. Hari ini dengan proses perkembangan digitalisasi memungkinkan masyarakat tidak hanya sebagai objek informasi. Namun, dapat secara aktif sebagai aktor dalam mendistribusikan informasi untuk khalayak umum Starubhaar & LaRose, 2006.Dalam aspek keterjangkauan informasi pun mengalami pergeseran yang cukup signifikan, masyarakat tanpa memandang hierarki tertentu memungkinkan mendapatkan substansi yang serupa. Sehingga, realitas berjalan diantara pengawasan dan pengawalan kesadaran masyarakat seluruhnya. Transformasi peran keterlibatan masyarakat sebagai Citizen Journalisme diperkuat dengan adanya perbaikan infrastruktur teknologi yang ada, perbaikan yang diproyeksikan untuk dapat berkembang secara eksponensial keseluruh daerah di Indonesia mampu mempercepat proses transisi yang terjadi, sehingga tatanan masyarakat digital dalam mengawal demokrasi dapat terbentuk secara tahun 1998 mengikrarkan diri melalui gerakan komunal masyarakat diberbagai daerah untuk memutus rantai kebijakan negara yang tidak berbasis kepentingan rakyat. Tuntutan pelayanan penyelenggaraan pemerintahaan yang “clean and good government” menjadi tuntutan yang mutlak bagi masa reformasi. Sehingga korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengakar kuat sebelumnya berupaya diminimalisir dengan tuntutan penyelenggaraan negara yang mengedepankan asas transparansi, akuntabilitas dan berbasis pada hukum yang berlaku. Akurasi keterwakilan aspirasi rakyat menjadi aspek yang krusial dalam penyelenggaran pemerintahan setelah masa skeptisisme masyarakat memuncak pada pemerintahan yang dibarengi dengan proses transisi digital memungkinkan efektivitas rakyat mengawal pemerintahan yang berjalan. Namun, menjadi bias bagi parameter suara rakyat yang sebenarnya, ketika kecenderungan partisipasi dan aspirasi seolah diukur dalam media sosial. Dengan jumlah data pengguna sebesar 160 juta masyarakat akan memungkinkan terjadinya mobilisasi dan dominasi atas nama rakyat oleh kalangan kepentingan tertentu melalui buzzer atau pengguna media sosial yang tidak sebenarnya, bahkan deliberasi ruang publik pun akan cenderung elitis. Sebab narasi bias yang berkembang memungkinkan terbentuk sejauh kesepakatan dan kekuatan antar ruang politik yang terjadi memberikan perubahan pula pada aspek aktivitas pertanggungjawaban aktor politik, yang memungkinkan kinerja dilakukan sejauh pencitraan di media sosial. Dalam demokrasi deliberatif kekuatan komunikasi menjadi proyeksi penting atas setiap aktor politik dalam menghimpun simpati warga negara dengan berbagai pendekatan yang reflektif, integral dengan prinsip kultur yang mengakar kuat di masyarakat dan pendekatan yang non-koersif. Menurut survey yang dilakukan pada salah satu media sosial yang memiliki frekuensi yang cukup tinggi, serta mampu mempengaruhi tren dan opini di Indonesia bahkan dunia yaitu twitter. Survey yang dilakukan dengan metode Frequency of Interaction Analysis FIA sepanjang 1 Juli hingga 20 Desember 2017, mampu menghimpun data sejumlah 1000 akun yang dimiliki oleh pejabat publik dan kepala daerah di Indonesia untuk mengkomunikasikan kinerja nya pada rakyat Indonesia. Hal ini menjadi kabar baik atas keterbukaan dan transparansi birokrasi, namun memungkinkan pula bias pertanggungjawaban dan orientasi kinerja sejauh komparasi tren dan prioritas program yang dilakukan suatu daerah dan direalisasikan di daerah lain atas dasar kepuasan masyarakat daerah yang berhasil tadi, padahal memungkinkan terjadinya perbedaan kebutuhan dan kepentingannya antar masyarakat Mekanisme Tata Kelola PemerintahanTransformasi sistem dan mekanisme tata kelola bergeser bersama perubahan ruang politik yang ada. Ketika pertisipasi dan dialetika aspirasi hadir di ruang terbuka media sosial, maka penghimpunan parameter aspirasi pun bergerak pada arah yang sama. Kebijakan dan strategi penyelenggaraan pemerintahan secara regulasi menghendaki terjadi nya pergeseran pada media sosial. Hal itu tersemat dalam instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government di seluruh jajaran pemerintahan secara banyak kebijakan strategis dalam upaya pengembangan E-Government dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu dengan penerapan Government to Citizens G-to-C yang memungkinkan pemerintah membangun dan merealisasikan berbagai portofolio teknologi infomasi untuk menciptakan komunikasi efektif dengan masyarakat. Penerapan Government to Business G-to-B yang memungkinkan kalangan bisnis untuk dapat mengakses infomasi terkait kebijakan yang dikeluarkan yang menyangkut keberadaan bisnis mereka. Kemudian, penerapan Government to Government G-to-G yang memungkinkan terjadinya kordinasi dan komunikasi antar pemerintah yang satu dengan pemerintah yang lain baik dalam hal program ataupun kebijakan yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Penerapan Government to Employees G-to-E Tipe aplikasi G-to-E yang diperuntukkan untuk aktivitas internal para staff di instansi pemerintahan. Sehingga dengan semua pergeseran penerapan dan tata kelola pemerintahan yang ada memungkinkan terjadinya hubungan pemerintah yang baik dengan masyarakatnya maupun dengan swasta serta berlangsung secara efisien, efektif dan komunikasi terbentuk melalui proses penyatuan kepentingan yang sama, yang ditranformasikan kedalam bahasa yang setara. Menurut Hovland komunikasi bukan hanya proses penyampaian informasi, namun dapat mengkontruksi pendapat umum dan sikap publik. Komunikasi publik dapat ditempuh dengan variasi cara, baik secara komunikasi birokrasi verbal ataupun non-verbal yang ditujukan untuk menekankan, melengkapi dan mengatur resonansi pemahaman publik atas setiap gagasan dan proyeksi program yang akan diagendakan. Karena segala aktivitas inovasi dan efisiensi yang dilakukan, semua ditujukan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat dengan situasi dan kondisi yang beragam untuk dapat menterjemahkan apa yang di lakukan oleh pemerintah. Hal itu perlu ditempuh secara massif melalui berbagai platform yang berkembang menyentuh lapisan terbawah dari variabel masyarakat, sehingga tidak terjadi miskonsepsi antara pemerintah dengan masyararakat mekanisme tata kelola ini perlu diperkuat dengan kecerdasan masyarakat dalam melakukan pengamatan atas setiap kebijakan dan program yang dihadirkan oleh pemerintah. Dengan aksesibilitas informasi dan transparansi yang lebih mudah diakses oleh masyarakat serta daya magis “viralitas” yang menjadi senjata ampuh bagi masyarakat untuk menampar pemerintah dengan kebijakan atau program yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat. Dapat difungsikan sebagai penguat kedaulatan rakyat dalam pilar demokrasi, bahwa rakyat lah yang memiliki kuasa penuh atas masa depan negara. Sehingga, pertanggungjawaban kinerja pemerintah dan pejabat publik tidak hanya sekedar pencitraan media massa. Serta arah program dan kebijakan bukan sejauh apa yang ramai menjadi perbincangan di media saja. Namun, memiliki dasar program yang empirik sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang semua persoalan yang telah dibahas tuntas didalam artikel ini, dapat disimpulkan bahwa demokratisasi terus berjalan bersama dengan partisipasi masyarakat yang terus berkembang dengan berbagai cara dan model partisipasi yang ada. Di tengah perkembangan digitalisasi dunia, transisi partisipasi publik menuju demokrasi berbasis digital telah banyak berkembang di Indonesia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang mengiringinya, demokrasi yang memungkinkan partisipasi bagi seluruh rakyat tanpa terbatas pada strata jabatan tertentu, menekankan pada efisiensi, transparansi dan akuntabilitas menjadi identitas tata kelola pemerintahan yang dituntut oleh menjadi bias pula dalam laju informasi yang banyak terdistraksi oleh narasi yang terus berkembang di media sosial, sehingga menciptakan ketidakpastiaan atas informasi yang berkembang atau bahkan memungkinkan terjadinya mobilisasi dan dominasi narasi oleh kepentingan kelompok tertentu. Serta dengan adanya konversi ruang politik yang menjadi akibat dari proses digitalisasi tersebut, mampu merubah paradigma pertanggungjawaban kinerja sejauh apa yang dicitrakan di media sosial. Proses reformasi tata kelola pemerintahan yang berubah bersama dengan proses digitalisasi demokrasi ditujukan hanya untuk menciptakan iklim birokrasi yang efisien, efektif dan ekonomis. Semua itu perlu ditranformasikan dan diterjemahkan dengan baik kepada publik seluruhnya, sehingga tidak terjadi miskonsepsi antara maksud gagasan pemerintah dengan pemahaman masyarakat seluruhnya.
RELASIDEMOKRASI DAN KEKUASAAN. Penulis: Syarief Aryfaid. 1. Demokrasi. Demokrasimerupakan sebuah istilah atau label untuk mengatakan bahwa konsepsi tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan yang dianggap relevan saat ini adalahdengan memposisikan masyarakat sebagai pemegang kedaulatan dan diselenggarakan melalui l b. s. seri Politik. Bentuk dasar dari pemerintahan. Portal Politik. l. Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari masyarakat/rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara. [ butuh rujukan] Demokrasi ialah bentuk pemerintahan di mana semua EtuK.
  • 5n8wii558c.pages.dev/934
  • 5n8wii558c.pages.dev/926
  • 5n8wii558c.pages.dev/545
  • 5n8wii558c.pages.dev/83
  • 5n8wii558c.pages.dev/814
  • 5n8wii558c.pages.dev/658
  • 5n8wii558c.pages.dev/914
  • 5n8wii558c.pages.dev/577
  • 5n8wii558c.pages.dev/916
  • 5n8wii558c.pages.dev/792
  • 5n8wii558c.pages.dev/106
  • 5n8wii558c.pages.dev/679
  • 5n8wii558c.pages.dev/265
  • 5n8wii558c.pages.dev/493
  • 5n8wii558c.pages.dev/779
  • dalam hal penyelenggaraan negara asas demokrasi berkaitan erat dengan